Abstrak


Hubungan Kebisingan dan Beban Kerja Mental dengan Stres Kerja pada Pekerja Bagian Produksi PT. X Karawang


Oleh :
Yoshua Putra Pardosi - R0219093 - Sekolah Vokasi

Yoshua Putra Pardosi, R0219093, 2023. Hubungan Kebisingan dan Beban Kerja Mental dengan Stres Kerja pada Pekerja Bagian Produksi PT. X Karawang, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang : Stres kerja merupakan respon emosional dan fisik yang berbahaya yang dapat menurunkan kapasitas, efisiensi kerja, dan ketahanan tubuh pekerja. Stres kerja dapat disebabkan oleh faktor kebisingan dan beban kerja mental. Hasil survei awal menunjukkan 10% pekerja mengalami stres kerja sangat tinggi, 50% pekerja mengalami stres kerja tinggi, dan 40% pekerja mengalami stres kerja sedang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebisingan dan beban kerja mental dengan stres kerja pada pekerja bagian produksi PT. X Karawang.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja bagian produksi PT. X Karawang yang berjumlah 60 orang dengan sampel penelitian sebanyak 60 orang yang diambil menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Sound Level Meter untuk mengukur kebisingan Kuesioner NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental, dan Kuesioner HSE untuk mengukur stres kerja. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi logistik ordinal sederhana dan uji regresi logistik ordinal berganda.

Hasil : Hasil uji regresi logistik ordinal sederhana antara kebisingan dengan stres kerja menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan p value = 0,000 (p < 0 xss=removed>value = 0,000 (p < 0 xss=removed>value = 0,005 (p < 0>

Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kebisingan dan beban kerja mental dengan stres kerja pada pekerja bagian produksi PT. X Karawang dengan variabel yang paling berpengaruh adalah beban kerja mental.