Abstrak


Hubungan HbA1c dengan Tekanan Intraokular pada Pasien Diabetes Melitus di Poli Mata RSUD Dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Deny Annur Riza Rahmanda - G0019054 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Diabetes Melitus merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Diagnosis dan kontrol penyakit DM dapat menggunakan kadar HbA1c. Dampak yang dapat disebabkan oleh DM pada bagian mata adalah peningkatan tekanan intraokular. Tekanan intraokular adalah gaya yang dihasilkan oleh aqueous humor yang homeostasisnya dijaga melalui mekanisme aqueous humor outflow (AHO). Gangguan pada AHO dapat menyebabkan perkembangan penyakit seperti glaukoma, uveitis dan retinal detachment. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara HbA1c dengan tekanan intraokular

Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Data dari penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medik pasien. Sampel dikumpulkan dengan teknik consecutive sampling, dimana setiap subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi akan dipilih hingga jumlah sampel memenuhi besaran minimal sampel yang telah ditentukan. Selain itu, pada penelitian ini dilakukan juga uji regresi linear untuk melihat kemampuan HbA1c dalam memprediksikan TIO.

Hasil: Didapatkan sampel sejumlah 56 subjek. Mayoritas sampel berkelamin perempuan (67.9%). Separuh diagnosis subjek penelitian adalah non-proliferative diabetic retinopathy (NPDR) (50%). Selain itu, subjek penelitian ini memiliki rerata usia 55,72 ± 12,89; HbA1c 8,84 ± 1,82; dan TIO 16,96 ± 3,63. Dari uji korelasi pearson menunjukkan hubungan yang bermakna antara HbA1c dengan TIO (p=0,000) dengan koefisien korelasi (r) didapatkan nilai 0,537 yang menunjukkan hubungan kuat. Uji regresi linier HbA1c dan tekanan intraokular menunjukkan kemampuan HbA1c dalam menjelaskan TIO sebesar 27.5?ngan koefisien regresi 0,537 yang menunjukkan adanya regresi positif kuat.

Simpulan: Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara HbA1c dengan TIO dengan korelasi kuat (r=0,537; p=0,000). HbA1c juga memiliki kemampuan sebesar 27.5?lam menjelaskan TIO dengan koefisien regresi 0.537 yang menunjukkan adanya regresi positif kuat.