Abstrak


Implementasi Pembelajaran Tatap Muka Pasca Pembelajaran Daring dan Tatap Muka Terbatas Pada Pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1 Kartasura


Oleh :
Farhana Atmayani Utami - K8419031 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran tatap muka pasca pembelajaran daring dan tatap muka terbatas pada pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kartasura. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan (Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru, dan Peserta Didik). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur kepada informan, observasi kegiatan pembelajaran sosiologi, dan melakukan dokumentasi dokumen pembelajaran (RPP dan Modul Ajar Pembelajaran Sosiologi). Analisis data menggunakan Teknik analisis data Milles & Hurberman yang dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran tatap muka pasca pembelajaran daring dan tatap muka terbatas pada pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kartasura dilakukan melalui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pertama, persiapan pembelajaran tatap muka pasca pembelajaran daring dan tatap muka terbatas dilakukan dengan sekolah menyiapkan guru dan peserta didik melalui sosialisasi. Pada pembelajaran sosiologi guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan modul ajar. Selain itu, guru juga mempersiapkan mental peserta didik dengan memberikan berbagai motivasi di awal pembelajaran yang bertujuan untuk memulihkan kondisi peserta didik seperti sediakala Peserta didik mempersiapkan pembelajaran tatap muka dengan persiapan kondisi diri yakni dengan persiapan mental. Persiapan mental tersebut dilakukan melalui penguatan aspek spiritual dan aspek sosial. Kedua, pelaksanaan pembelajaran sosiologi pada pembelajaran tatap muka pasca pembelajaran daring dan tatap muka terbatas dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning dengan menggunakan media pembelajaran seperti Power Point, kertas, dan Quizziz. Ketiga, evaluasi pembelajaran tatap muka pasca pembelajaran daring dan tatap muka terbatas pada pembelajaran yakni sekolah melakukan supervisi kepada guru. Guru memberikan nasehat selama pembelajaran supaya kedisiplinan peserta didik meningkat. Kemudian, dengan adanya pemberian motivasi tersebut bertujuan supaya dapat meningkatkan karakteristik kedisiplinan pada peserta didik.