Pendahuluan: LBP (Low Back Pain) merupakan nyeri yang dapat menjalar ke ekstremitas atau terlokal pada area L1–S5, coccygeal, dan gluteus. LBP dapat diatasi secara farmakologi ataupun non farmakologi seperti ultrasound dan exercise. Evaluasi terapi dapat dinilai menggunakan kuisioner Oswestry Disability Index (ODI) dan pengukuran Lingkup Gerak Sendi (LGS) lumbal untuk melihat tingkat kecacatan dan adanya keterbatasan gerak sendi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi ultrasound dan William flexion exercise terhadap perbaikan kuisioner ODI dan pengukuran LGS lumbal pasien LBP di RS UNS.
Metode: Merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cohort study tanpa kelompok kontrol. Teknik pengambilan data dengan total sampling. Sampel berupa seluruh pasien LBP yang diberi kombinasi terapi ultrasound dan William flexion exercise di Instalasi Rehabilitasi Medik RS UNS dari 20 Februari–14 April 2023. Pada sampel dilakukan pengukuran LGS lumbal gerak fleksi dan ekstensi menggunakan goniometer serta mengisi kuisioner ODI sebelum dan setelah mendapatkan 4 kali terapi. Uji beda 2 mean dilakukan untuk menegakkan hipotesis.
Hasil: Kombinasi kedua terapi memperbaiki rerata kuisioner ODI sebesar 7,41 ± 8,48 (p=<0 p=0,001), p=0,068).>
Kesimpulan: Terapi ultrasound dan William flexion exercise signifikan efektif terhadap perbaikan kuisioner ODI dan pengukuran LGS lumbal gerak fleksi, sedangkan LGS lumbal gerak ekstensi tidak efektif.