Abstrak


Persepsi Mahasiswa Disabilitas Netra Terhadap Pendidikan Inklusif di Program Studi Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret


Oleh :
Denny Ariyani - K5117015 - Fak. KIP

Denny Ariyani. PERSEPSI MAHASISWA DISABILITAS NETRA TERHADAP PENDIDIKAN INKLUSIF DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA UNIVERSITAS SEBELAS MARET. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2023.

Tujuan penelitian ini adalah menggali persepsi mahasiswa disabilitas netra terhadap pendidikan inklusif di program studi Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret.Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa disabilitas netra program studi Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang termasuk dalam non-probability sampling. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode wawancara semi terstruktur yang masuk jenis in-depth interview. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan uji kredibilitas (member check). Teknik analisis data menggunakan metode Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi mahasiswa disabilitas netra terhadap pembelajaran di PLB menunjukkan bahwa para subjek dapat melakukan pembelajaran karena akomodasi dari teman dan dosen, mereka juga telah memiliki kemandirian dalam belajar dan menggunakan teknologi bantu. Kendala yang mereka  hadapi dalam pembelajaran adalah kurangnya sumber belajar yang aksesibel, (2) persepsi mahasiswa disabilitas netra PLB UNS terhadap administrasi yang ada cenderung bagus terkait pendaftaran mahasiswa dan ospek yang aksesibel, mereka juga merasa bahwa ketersediaan info terkait kuliah sudah aksesibel, masalah muncul ketika mereka harus melakukan administrasi daring karena sistem administrasi daring di UNS tidak aksesibel bagi pembaca layar mereka, (3) persepsi mahasiswa disabilitas netra PLB UNS terkait PSD menunjukkan bahwa mereka mengapresiasi bagaimana PSD mencoba memperlancar perkuliahan mereka dengan memberikan matrikulasi, namun tidak semua mahasiswa disabilitas netra mendapatkan pendampingan akademik, (4) persepsi mahasiswa disabilitas netra PLB UNS terhadap sarana dan prasarana cenderung kurang baik karena mereka merasa bahwa medan yang ada tidak memungkinkan untuk mereka beraktivitas mandiri, keberadaan simbol disabilitas juga tidak banyak membantu mereka.