Abstrak


Studi Komparasi Pariwisata Indonesia dengan Negara-Negara ASEAN


Oleh :
Faishal Amin Abyan - F0119043 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Indonesia memiliki sumber daya alam dan budaya yang melimpah sebagai potensi dari sektor pariwisata nasional. Namun hingga saat ini, jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan ASEAN pariwisata Indonesia masih berada dibawah Thailand, Malaysia, dan Singapura. Penelitian ini bertujuan untuk mengkomparasikan pengaruh dari faktor ekonomi dan nonekonomi dari elemen dasar destinasi pariwisata terhadap pariwisata internasional pada delapan negara di ASEAN. Pariwisata internasional didefinisikan dengan variabel penerimaan pariwisata internasional dimana variabel ini lebih mampu merepresentasikan nilai dan kuantitas barang dan jasa pariwisata yang dikonsumsi wisatawan internasional dibandingkan dengan variabel kedatangan wisatawan internasional. Model penelitian disusun berdasarkan elemen dasar destinasi pariwisata sebagai  komponen penawaran pariwisata. Data yang dipergunakan merupakan data panel sejak tahun 2002 hingga tahun 2018 yang dikumpulkan dari World Bank dan UNWTO. Model estimasi yang digunakan adalah model regresi panel data random effects model.

Berdasarkan hasil estimasi model penelitian ditemukan bahwa komponen harga yang diwakilkan dengan variabel nilai tukar dan indeks harga konsumen (IHK) signifikan berpengaruh positif terhadap penerimaan pariwisata internasional. Nilai koefisien positif dari IHK ini sesuai dengan teori penawaran pariwisata. Komponen akomodasi dan fasilitas yang diwakili dengan variabel jumlah akomodasi serta komponen aksesibilitas yang diproksikan dengan variabel transportasi udara signifikan berpengaruh secara positif terhadap penerimaan pariwisata internasional. Sedangkan variabel stabilitas politik dan keamanan berpengaruh signifikan secara negatif terhadap penerimaan pariwisata internasional. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini dapat direkomendasikan perlunya pemerintah mengupayakan terciptanya stabilitas harga produk dan jasa pariwisata serta stabilitas mata uang Rupiah yang didukung dengan tingkat inflasi yang rendah dan stabil. Adanya urgensi bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan dan pengembangan sarana fasilitas akomodasi dan aksesibilitas khususnya transportasi udara bagi wisatawan. Hasil temuan variabel stabilitas politik menunjukkan adanya dua indikasi, yaitu indikasi terdapat indikator lain yang lebih mampu merepresentasikan kondisi kestabilan politik dan keamanan bagi negara di ASEAN atau indikator tersebut bukan faktor penting yang diperimbangkan oleh wisatawan internasional.