Abstrak


Model Latihan Fisik Berbasis Psikologis untuk Meningkatkan Kebugaran Fisik Bagi Lanjut Usia


Oleh :
Cerika Rismayanthi - T861708005 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini merupakan studi pengembangan jenis latihan fisik yang baik dan sesuai untuk meningkatkan kebugaran fisik pada lansia. Pengembangan model latihan fisik ini memiliki kebaruan dan daya tarik mengenai latihan fisik bagi lansia lebih menyenangkan, mudah dilakukan, sangat cocok diterapkan sebagai aktivitas yang dapat meningkatkan kognitif serta kemandirian sebagai upaya untuk meningkatkan kebugaran fisik bagi lanjut usia berbasis psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model latihan fisik berbasis psikologis bagi Lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menguji efektifitas produk atau model penelitian yang dikembangkan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian dan pengembangan. Metode ini dipilih karena penelitian yang dilakukan berorientasi pada produk. Ada 10 langkah model pengembangan dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan dari hasil penerapan pengembangan produk, dilakukan uji efektivitas terhadap produk model latihan fisik berbasis psikologis bagi Lansia. Subjek penelitian ini yaitu perkumpulan Lansia yang ada di DIY serta pada instruktur kebugaran dan aktivitas fisik lansia di DIY. Instrumen penelitian menggunakan ini menggunakan kuesioner dan skala nilai. Analisis data yang dilakukan dengan teknik paired t test dan Wilcoxon, untuk membuktikan efektivitas model latihan fisik berbasis psikologis bagi lansia.
Penelitian ini menghasilkan; (1) model aktivitas fisik berbasis psikologis bagi lansia yang meliputi gerakan pemanasan dan guided imagery, gerakan inti meliputi posisi duduk, berdiri, posisi tidur, serta pendinginan dan dengan menerapkan teknik guided imagery. (2) Buku dan CD panduan latihan fisik berbasis psikologis bagi lansia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: (1) Model latihan fisik berbasis psikologis bagi lansia merupakan model yang dibutuhkan oleh para lansia dan masyarakat dalam meningkatkan kebugaran fisik (health related fitness). Pengembangan model latihan fisik bagi lansia berbasis psikologis merupakan model latihan fisik yang di kembangkan melalui teknik Guided Imagery, yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik sehingga membuat para lansia termotivasi untuk melakukan latihan fisik dengan takaran latihan yang sesuai dengan kemampuan lansia. Pengembangan model latihan yang dilakukan dengan intensitas ringan-sedang, durasi/waktu latihan tidak terlalu lama hanya berkisar 30 sampai 40 menit, intensitas latihan ringan, gerakan sangat sederhana yang dilakukan dalam tiga posisi yaitu duduk, berdiri dan tiduran (terlentang dan tengkurap). Model latihan yang dikembangkan juga merupakan bentuk koordinasi yang didekatkan dengan aktivitas sehari-hari. (2) Model latihan fisik berbasis psikologis dinyatakan layak untuk dilanjutkan uji skala kecil berdasarkan hasil analisis data yang dilaksanakan pada validasi ahli kebugaran dan aktivitas fisik terhadap skor maksimal adalah 87,38?n ahli kesehatan olahraga dan psikologi olahraga terhadap skor maksimal adalah 91,78%. Model latihan fisik berbasis psikologis bagi lansia setelah tahap validasi ahli dilakukan perbaikan agar dapat dilakukan tahap selanjutnya. (3) Model latihan fisik berbasis psikologis bagi lansia dinyatakan layak untuk dilakukan uji skala besar setelah dilakukan uji lapangan skala kecil. Simpulan tersebut diperoleh berdasarkan analisis data pada tahap uji skala besar menunjukkan bahwa skor yang dicapai oleh model latihan yang dikembangkan yaitu pada aspek penerimaan dan kemenarikan (acceptance & attractiveness) sebesar 75?lam kualifikasi Baik, pada aspek kecocokan (appropriateness) hasil 75?ngan kualifikasi Baik, aspek kemampuan untuk dapat dilaksanakan (Implementability) sebesar 83,33?ngan kualifikasi Sangat Baik. Model latihan juga dilakukan revisi pada beberapa gerakan berdasarkan saran dan masukan para lansia di lapangan, sehingga diharapkan produk lebih sempurna dan dapat diimplementasikan. (5) Model latihan fisik berbasis psikologis bagi dinyatakan layak untuk dilakukan uji efektifitas pada tahapan uji skala besar. Simpulan tersebut diperoleh berdasarkan analisis data pada tahap uji skala besar yang menunjukkan bahwa skor yang dicapai oleh model latihan yang dikembangkan yaitu pada aspek penerimaan dan kemenarikan (acceptance & attractiveness) sebesar 74,14?lam kualifikasi Baik, pada aspek kecocokan (appropriateness) hasil 81,03?ngan kualifikasi Sangat Baik, aspek kemampuan untuk dapat dilaksanakan (Implementability) sebesar 67,24?lam kualifikasi Baik. Model latihan dilakukan revisi pada bagian-bagian tertentu agar produk lebih sempurna dan dapat diimplementasikan. (6) Model latihan fisik berbasis psikologis dinyatakan berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran fisik dengan hasil analisis data dengan bantuan SPSS. Hasil pengujian paired t test dan Wilcoxon diperoleh keseluruhan p value (sig.) pada seluruh variabel yaitu 0,000. Nilai sig. 0,000 < 0>

Kata Kunci: Latihan Fisik, Kebugaran Fisik, Psikologis, Lansia.