;

Abstrak


Karakterisasi Morfologi dan Analisis Proksimat Rambutan (Nephelium lappaceum L.)


Oleh :
Triyas Vinandita - S611908006 - Fak. Pertanian

Rambutan merupakan salah satu spesies tanaman asli Indonesia. Adaptasi tanaman ini sangat baik, dan pada musim buah rambutan produksi buah ini sangat berlimpah. Rambutan selain dimanfaatkan sebagai buah segar, juga sebagai produk olahan seperti buah kaleng. Rambutan selama ini hanya dimanfaatkan bagian daging buahnya, sedangkan biji buah belum dimanfaatkan bahkan menjadi limbah yang membutuhkan penanganan khusus. Biji rambutan memiliki potensi dimanfaatkan sebagai bahan baku energi baru terbarukan (biodiesel) karena memiliki kandungan beberapa jenis asam lemak. Biji tanaman rambutan mengandung asam lemak yang relatif tinggi berkisar antara 17-39% yang dapat digunakan sebagai zat aditif biodiesel. Upaya yang dilakukan untuk dapat memanfaatkan biji rambutan yaitu dengan melakukan pemuliaan tanaman dan membudidayakan tanaman berdasarkan karakter morfologi sebagai landasan informasi genetik rambutan. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Desember 2020 di Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (B2TPH), Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei dan deskriptif secara langsung. Penentuan lokasi dilakukan secara terarah (purposive). Data diperoleh dengan analisis dendogram untuk menilai kemiripan antar koleksi. Analisis Proksimat dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Penelitian menggunakan lima jenis rambutan yaitu Rapiah, Binjai, Antalagi, Si Batuk Ganal, dan Lebak Bulus. berdasarkan morfologi rambutan terdapat dua kelompok yang terdiri dari dua subkelompok. Subkelompok pertama yaitu Binjai yang berkerabat dekat dengan Si Batuk Ganal, dan subkelompok kedua yaitu Rapiah yang identik dengan Antalagi sedangkan kelompok kedua adalah Lebak Bulus. Dendogram morfologi buah terbagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama terdiri dari dua subkelompok, subkelompok satu yaitu Binjai dan Si Batuk Ganal sedangkan subkelompok kedua yaitu Lebak Bulus. Kelompok dua terdiri dari dua varietas yaitu Rapiah dan Antalagi. Hasil analisis proksimat biji rambutan yaitu memiliki kandungan nutrisi seperti mineral, protein, lemak, serta karbohidrat. Kandungan lemak tertinggi terdapat pada varietas Rapiah yaitu sebesar 24,15?n terendah pada varietas Lebak Bulus yang hanya memiliki kadar lemak 18,7%. Kadar lemak tersebut termasuk tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai bahan bakar dengan melakukan penelitian lebih lanjut.