Abstrak


Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Simpang Empat Bhayangkara dan Simpang Empat Pasar Kembang Di Kota Surakarta Menggunakan Perangkat Lunak PTV Vistro


Oleh :
Qohhaar Windhy Putra - I0119135 - Fak. Teknik

Pada tahun 2023, Simpang Empat Bhayangkara terdapat jalur lintas angkutan barang dan angkutan umum di pendekat Selatan dan Barat. Sementara itu, Simpang Empat Pasar Kembang pada Jalan Honggowongso sudah diberlakukan sistem dua arah yang sebelumnya satu arah dan juga terdapat jalur lintas untuk angkutan umum Batik Solo Trans dan feeder, pada tiap pendekat sedangkan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), dan AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) di pendekat Selatan dan Utara. Untuk mengetahui kinerja dari kedua simpang tersebut akibat permasalahan yang disebutkan, diperlukan analisis kinerja simpang bersinyal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis simpang bersinyal Simpang Empat Bhayangkara dan Simpang Empat Pasar Kembang.

Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak PTV Vistro dengan metode HCM 2010, serta melakukan pemodelan dan perbandingan dengan skenario kondisi eksisting dan skenario optimasi berdasarkan parameter tundaan dan derajat kejenuhan. Dilakukan validasi pemodelan kondisi eksisting melalui Uji T menggunakan perangkat lunak SPSS dengan parameter panjang antrean (m) agar menghasilkan data yang representative dengan kondisi lapangan.

Pada kondisi eksisting kinerja Simpang Empat Bhayangkara memiliki nilai (DS) = 0,5 dan tundaan (D) = 41,5 det/smp (pagi hari) serta (DS) = 0,7 dan tundaan (D) = 43 det/smp (sore hari). Kinerja Simpang Empat Pasar Kembang memiliki nilai (DS) = 0,5 dan tundaan (D) = 29,8 det/smp (pagi hari) serta (DS) = 0,6 dan tundaan (D) = 39,5 det/smp (sore hari). Optimasi tunggal dianalisis dalam empat tipe, yaitu V/C Balancing (Split dan Split and Cycle Time), serta Minimize Critical Movement Delay (Split dan Split and Cycle Time). Optimasi terkoordinasi dianalisis dalam dua tipe, yaitu Split dan Split and Cycle Time. Berdasarkan perbandingan nilai derajat kejenuhan (DS) dan tundaan (D) dari semua optimasi yang dilakukan, optimasi tunggal Minimize Critical Movement Delay (Split and Cycle Time) menghasilkan kinerja terbaik bagi kedua simpang.