Pendahuluan: Kemampuan individu untuk mengelola perasaan, menjaga keselarasan emosi melalui keterampilan, kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, dan pengendalian sosial, serta memahami ciri-ciri emosi yang diperlukan untuk sukses itulah yang dimaksud dengan istilah “kecerdasan emosional”. Kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan emosionalnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat kemandirian belajar mahasiswa S1 Kedokteran dipengaruhi oleh kecerdasan emosional mereka.
Metode: penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Studi dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan sekelompok mahasiswa kedokteran saat ini yang terdaftar di kelas 2019-2021 yang sedang mengejar gelar sarjana di sana. Pendekatan cross-sectional, one-time study dari penelitian kuantitatif korelasional digunakan dalam penelitian ini. Besar sampel penelitian ini sebanyak 254 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober-November 2022 di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Emotional and Social Competence Inventory (ESCI) dan kuesioner Self-Regulated Learning Scale (SRLS) dan dilakukan modifikasi sesuai kebutuhan penelitian. Metode analisis data menggunakan analisis korelasi Spearman Rank. Semua uji analisi statistic menggunakan software SPSS versi 26.
Hasil: Hasil analisa Rank Spearman menunjukkan nilai koefisien korelasi 0.604 dan Sig. 0.000 sehingga dapat diartikan bahwa tingkat kemandirian belajar dapat dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan emosi dan sebaliknya.
Simpulan: Tingkat kecerdasan emosi terhadap tingkat kemandirian belajar pada mahasiswa sarjana kedokteran memiliki hubungan bermakna, positif atau searah dengan kekuatan hubungan korelasi kuat.