Indonesia sedang mengalami peningkatan jumlah lansia yang signifikan. Pada tahun 2021, jumlah populasi lansia sebanyak 29 juta jiwa atau 11% total populasi penduduk. Jumlah ini akan terus meningkat dan diperkirakan mencapai 40 juta jiwa atau 13,8% pada tahun 2035. Lansia yang mengalami penurunan kemampuan otot yang disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif dapat menurunkan kualitas hidupnya. Penurunan kemampuan fisik pada lansia disebabkan oleh melemahnya otot-otot ekstremitas bawah yang mengakibatkan penurunan keseimbangan dan kestabilan berjalan. Alat bantu jalan yang tepat untuk lansia sangat penting dalam meningkatkan keseimbangan dan stabilitas untuk mengurangi risiko jatuh. Alat bantu mobilitas yang paling sering digunakan untuk lansia adalah cane, namun penggunaannya oleh lansia sebagian besar tidak diinstruksikan dengan benar, di mana hingga 70% menggunakan cane handle yang salah dan menggunakan dengan tidak benar. Akibat penggunaan cane yang salah dan instruksi yang tidak memadai, 30-50% lansia berhenti menggunakan cane setelah menerimanya. Maka untuk menjaga agar para lansia tetap menggunakan cane, penelitian ini akan merancang cane handle untuk cane kaki satu dengan menggunakan metode AHP-TOPSIS. Tujuan dari perancangan cane handle kaki satu adalah untuk meningkatkan keseimbangan dan kestabilan lansia untuk mobilitas dalam mempertahankan kualitas hidup dan menjaga lansia tetap menggunakan cane untuk mengurangi resiko terjatuh. Luaran yang diperoleh dari penelitian adalah visualisasi konsep & prototipe desain cane handle hasil pengembangan.
