;

Abstrak


ANALISIS KERAWANAN LONGSOR DAN RESILIENSI MASYARAKAT DI SUBDAS TIRTOMOYO


Oleh :
Anggun Deristani - A132108001 - Sekolah Pascasarjana

Pada tahun 2014 hingga 2022, Sub DAS Tirtomoyo mengalami 146 kejadian longsor yang menimbulkan kerugian. Kerugian yang ditimbulkan akibat longsor di Sub DAS Tirtomoyo meliputi kerusakan bangunan dan korban meninggal dunia sehingga masyarakat yang berada pada wilayah tersebut sebagian berpotensi terdampak longsor. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kerawanan longsor potensial dan aktual, faktor yang menentukan kerawanan longsor, tingkat resiliensi masyarakat, hubungan longsor dan resiliensi, serta model rekomendasi yang sesuai. Penelitian ini menggunakan metode skoring untuk mengetahui kerawanan longsor potensial, metode sensus longsor untuk kerawanan longsor aktual, dan kuisioner untuk mengetahui tingkat resiliensi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan, Sub DAS Tirtomoyo didominasi oleh kerawanan longsor potensial tinggi seluas 18.946 hektar (86,8%), aktual didominasi oleh kerawanan rendah seluas 19.205 hektar (88%). Faktor yang menentukan tingkat kerawanan longsor potensial adalah kemiringan lereng, curah hujan, dan bentuk lahan berpengaruh sangat nyata, penggunaan lahan dan jenis tanah berpengaruh nyata, dan geologi berpengaruh tidak nyata. Masyarakat Sub DAS Tirtomoyo memiliki kapasitas resiliensi tinggi karena dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat beradaptasi terhadap bencana longsor. Semakin tinggi kerawanan longsor potensial tidak mengakibatkan kerawanan longsor aktual tinggi, semakin tinggi kerawanan longsor potensial tidak mengakibatkan resiliensi masyarakat tinggi, dan semakin tinggi kerawanan longsor aktual maka resiliensi juga akan semakin tinggi. Rekomendasi model mitigasi Sub DAS Tirtomoyo yaitu pemberdayaan masyarakat dengan penguatan Destana atau Katana di desa yang berpotensi terdampak longsor.