Data riskesdas (2019) menunjukkan bahwa prevalensi nyeri akibat penyakit muskuloskeletal di Indonesia mencapai 24,7%. Nyeri dapat diredakan dengan obat golongan analgetik. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ekstrak bunga kecombrang mengandung metabolit sekunder yang berkhasiat analgetik. Namun, belum dilakukan fraksinasi terhadap ekstrak tersebut untuk memisahkan senyawa berdasarkan kepolarannya. Oleh karena itu, perlu pengujian efek analgetik dan standarisasi fraksi-fraksi ekstrak etanol bunga kecombrang.
Jenis penelitian adalah eksperimental dengan metode hot plate analgesia untuk uji aktivitas analgetik dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) untuk uji kandungan kimia. Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan sejumlah 25 ekor setiap fraksinya terbagi dalam 5 kelompok perlakuan, meliputi kontrol positif (Asetosal 1,3 mg/20 g BB); kontrol negatif (larutan Na-CMC 0,1%), fraksi metanol:air (3:7) v/v, fraksi etil asetat, dan fraksi n-Heksana dengan 3 peringkat dosis yaitu 600 mg/KgBB, 300 mg/KgBB, dan 150 mg/KgBB dengan jalur pemberian peroral. Pengamatan dilakukan dengan mencatat waktu reaksi mencit pertama kali menjilat kaki belakang atau melompat. Data dianalisis dengan shapiro wilk untuk uji normalitas dan dilanjutkan dengan Analisa Varian memakai IBM SPSS Statistics 25.
Hasil pengujian menunjukkan persentase efek analgetik fraksi metanol:air (3:7) v/v dari peringkat dosis terbesar ke terkecil 56,76; 50,32; dan 46,83%, fraksi etil asetat 54,52; 50,63; dan 43,54%, fraksi n-heksana 45,70; 34,95; dan 28,64%. Fraksi metanol:air (3:7) v/v memberikan persentase terbesar. Setelah dilakukan pengujian KLT, disimpulkan bahwa pada fraksi metanol air (3:7) v/v mengandung flavonoid, saponin, terpenoid, dan tanin, pada fraksi etil asetat mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid dan tanin, serta pada fraksi n-heksana mengandung alkaloid, saponin, dan terpenoid. Susut pengeringan fraksi metanol:air (3:7) v/v, fraksi etil asetat, dan fraksi n-heksana berturut–turut 14,59; 7,59; dan 3,98%. Kadar abu total fraksi metanol:air (3:7) v/v dan fraksi n-heksana berturut-turut 9,774 dan 0,613%. Kadar abu tak larut asam berturut-turut 0,58 dan 0,258%. Pengujian fraksi etil asetat tidak dilakukan karena rendemen yang terlalu sedikit.