Abstrak


Museum Trinil Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di SMA


Oleh :
Agil Tri Hartiningrum - K4415003 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Eksistensi Museum Trinil, (2) Koleksi Museum Trinil, dan (3) Pemanfaatan koleksi Museum sebagai sumber pembelajaran Sejarah di SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif Miles dan Huberman.


Hasil penelitian menunjukkan: (1) Museum Trinil merupakan museum khusus yang dibangun pada tahun 1987. Situs Trinil merupakan tempat ditemukannya fosil Pithecantrhopus erectus oleh Eugene Dubois. Museum Trinil tidak hanya dijadikan sebagai tempat penyimpanan koleksi tapi juga tempat belajar dan wisata. (2) Koleksi yang ada di Museum Trinil mulai dari fosil tengkorak manusia purba, fosil kerang, fosil hewan purba, dan alat-alat perkakas milik manusia purba. Koleksi seperti tengkorak manusia purba dan alat-alat yang digunakan dibahas di dalam materi Sejarah Indonesia Wajib Kelas X yaitu, “Manusia Purba di Indonesia” dan “Perkembangan Teknologi Manusia Purba”. (3) Museum Trinil dapat dimanfaatkan dengan berbagai model pembelajaran yang sesuai. Melakukan kunjungan langsung ke museum menjadi salah satu cara yang digunakan agar terciptanya pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Tetapi, pemanfaatan museum memiliki beberapa kendala yang sering dialami oleh para guru.