Atensi merupakan aktivitas kognitif selama proses active thinking. Aktivitas kognitif dapat diukur dari performansi kognitif yang dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik dan intrinsik. Faktor ekstrinsik berupa suhu ruangan memberikan pengaruh terhadap total response time (TRT) dan akurasi jawaban. Faktor intrinsik memberikan pengaruh pada emosi seseorang. Penelitian ini adalah mengukur performansi kognitif terhadap suhu ruangan pada respon neurofisiologis dari cognitive task dengan stroop color word test (SCWT) menggunakan electro encephalo graphic (EEG). Pengukuran respon neurofisiologis melalui EEG menjadi penting dalam mengukur secara kuantitatif pada aktivitas kognitif otak manusia. Performansi kognitif dipengaruhi oleh suhu ruangan (seperti gerah, netral, dan dingin) dan emosi. Suhu ruangan dibagi menjadi gerah (slightly warm) pada suhu 30°C, netral (neutral) pada suhu 24°C, dan dingin (slighlt cool) pada suhu 18°C. Emosi seseorang diukur menggunakan SCWT menurut jenis kelamin. Penelitian ini melibatkan subjek laki-laki sebanyak 6 orang dan perempuan sebanyak 6 orang dengan eksperimen kuasi dan wasting out selama 720 menit antar eksperimen. Performansi kognitif pada suhu ruangan memberikan pengaruh signifikan pada semua subjek dengan nilai TRT value-sig. 0,01 akan tetapi terjadi penurunan akurasi jawaban. Menurut jenis kelamin memberikan pengaruh signifikan dengan nilai TRT value-sig. 0,01 dan akurasi jawaban signifikan dengan nilai sig. 0,001. Sinyal beta EEG pada semua subjek menunjukkan suhu 24°C mempunyai nilai power spectrum paling tinggi dan suhu 18°C paling rendah. Sedangkan nilai amplitudo (µV) P3 bahwa suhu 24°C dapat diterima oleh semua subjek. Power spectrum pada subjek perempuan lebih besar 20?ripada laki-laki. Pengukuran ERP P3 terhadap emosi subjek menunjukkan subjek perempuan lebih besar daripada laki-laki dan tidak dipengaruhi oleh suhu ruangan.
