Abstrak


Pengaruh Model POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa


Oleh :
Fatmia Dwi Anggita - K4319036 - Fak. KIP

Fatmia Dwi Anggita. K4319036. Pembimbing I: Dr. Sri Dwiastuti, M.Si. Pembimbing II: Joko Ariyanto, S.Si., M.Si. PENGARUH MODEL POGIL (PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2023.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) terhadap: 1) kemampuan berpikir kritis siswa, 2) motivasi belajar siswa, 3) kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa, 4) sejauh mana pengaruh model POGIL terhadap berbagai aspek kemampuan berpikir kritis, 5) sejauh mana pengaruh model POGIL terhadap berbagai aspek motivasi belajar, 6) efektivitas model POGIL terhadap kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan Quasi Eksperiment dengan desain penelitian PreTest-PostTest Nonequivalent Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah kelas XI MIPA sebanyak 180 siswa dan sampel yang digunakan adalah kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 3 dengan jumlah 72 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan soal dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji Manova untuk mengetahui pengaruh, selanjutnya dilakukan uji regresi untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model POGIL terhadap berbagai aspek kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar, serta uji N-Gain untuk mengetahui efektivitas model POGIL terhadap kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji manova H1=0,000, H2=0,000, H3=0,000. Uji regresi H4 diperoleh aspek explanation (23,20%), interpretation (18,95%), evaluation (16,61%), analysis (10,47%), self-regulation (8,32%), inferences (7,08%). Uji regresi H5 diperoleh aspek penghargaan dalam belajar (24,79%), situasi belajar yang kondusif (18,79%), kegiatan menarik dalam belajar (14,57%), harapan dan cita-cita masa depan (13,50%), hasrat dan keinginan (10,04%), serta kebutuhan dan dorongan dalam belajar (9,20%). Hasil uji N-Gain kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai 57,8% (kategori sedang), sedangkan nilai N-Gain motivasi belajar siswa adalah 44,1% (kategori sedang). Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa ada pengaruh model POGIL terhadap 1) kemampuan berpikir kritis; 2) motivasi belajar siswa; 3) kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar; 4) berbagai aspek kemampuan berpikir kritis mulai dari aspek tertinggi hingga terendah yaitu explanation, interpretation, evaluation, anaysis, self-regulation, dan inferences; 5) berbagai aspek motivasi belajar mulai dari aspek tertinggi hingga terendah yaitu penghargaan dalam belajar, situasi belajar yang kondusif, kegiatan menarik dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, hasrat dan keinginan, serta kebutuhan dan dorongan dalam belajar; 6) model POGIL efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa.