Abstrak
Pengaruh penggantian konsentrat nutrifeed dengan ampas tahu fermentasi terhadap nilai cerna ransum penampilan produksi domba lokal jantan
Oleh :
Muhamad Salahudin Rasjidi - H0504063 - Fak. Pertanian
ABSTRAK
Pakan merupakan faktor terpenting dalam usaha peternakan, karena produktivitas ternak dipengaruhi sekitar 70% oleh lingkungan dan 30% faktor genetik sedangkan pakan mencapai 60% dari faktor lingkungan. Pakan ternak ruminansia terdiri dari konsentrat dan hijauan. Penggunaan pakan konsentrat terutama konsentrat komersial sering mengalami kendala karena harganya yang relatif mahal. Untuk itu diupayakan mencari sumber bahan pakan yang harga murah, keberadaan melimpah dan masih mengandung nutrien yang dapat dimanfaatkan oleh ternak. Salah satunya adalah ampas tahu yang merupakan limbah industri pengolahan hasil–hasil pertanian. Namun demikian, kadar air ampas tahu yang tinggi merupakan salah satu penghalang dalam penggunaannya sebagai pakan ternak. Maka dari itu untuk mengurangi kadar air, meningkatkan masa simpan serta meningkatkan mutu bahan dilakukan fermentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian konsentrat Nutrifeed dengan ampas tahu fermentasi terhadap nilai cerna pada ransum domba lokal jantan. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 September sampai 30 Nopember 2008 di lahan penelitian Jurusan/Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang berlokasi di Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Materi yang digunakan adalah 12 ekor domba lokal jantan dengan bobot rata-rata 14,62 ± 0,63 kg dibagi dalam empat macam perlakuan dan tiga ulangan setiap ulangan terdiri dari satu ekor domba. Ransum yang digunakan adalah rumput Raja (R), konsentrat komersial nutrifeed (K) dan ampas tahu fermentasi (ATF). Perlakuan yang diberikan adalah pengantian nutrifeed dengan ampas tahu fermentasi adalah P0 (60%H + 40%K (100%Nutrifeed), P1 (60%H + 40%K (87,5%Nutrifeed + 12,5%ATF)), P2 (60%H + 40%K (75%Nutrifeed + 25%ATF)), P3 (60%H + 40% K (62,5% Nutrifeed + 37,5% ATF)). Parameter yang diamati meliputi konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, nutritive value index bahan kering dan nutritive value index bahan organik. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis variansi berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dari keempat macam perlakuan yaitu P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut untuk konsumsi bahan kering 936,34; 1072,31; 1076,39 dan 1028,20 gram/ekor/hari, konsumsi bahan organik 608,13; 748,34; 783,31 dan 726,17 gram/ekor/hari, kecernaan bahan kering 74,58; 79,28; 78,79 dan 78,40 %, kecernaan bahan organik 74,10; 82,20; 81,39 dan 79,44 %, nutritive value index bahan kering 665,65; 850,52; 848,48 dan 806,58 gram/ekor/hari sedangakn nutritive value index bahan organik 454,86; 615,63; 638,24 dan 578,78 gram/ekor/hari. Hasil analisa variansi menunjukan bahwa penggantian konsentrat dengan ampas tahu fermentasi sampai taraf 37,5% dari total konsentrat komersial nutrifeed berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, nutritive value index bahan kering, nutritive value index bahan organik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan Ampas tahu fermentasi sebagai subtitusi konsentrat sampai taraf 37.5 % dari total ransum dapat meningkatkan terhadap konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, nutritive value index bahan kering dan nutritive value index bahan organik pada domba lokal jantan.
Kata kunci : domba lokal jantan, ampas tahu fermentasi, nilai cerna.