Abstrak


Estimasi Serapan Karbon Dioksida (CO2) Pada Hutan Pinus Dan Agroforestri Di Desa Bategede, Kabupaten Jepara


Oleh :
Alya Afra Inas Nur - M0819003 - Fak. MIPA

Peningkatan karbon dioksida di atmosfer menyebabkan terjadinya percepatan pemanasan global yang dapat membawa dampak buruk bagi kehidupan di bumi. Hutan berperan sebagai penyedia jasa lingkungan melalui proses penyerapan karbon dioksida di atmosfer yang dapat dijadikan suatu upaya untuk mitigasi percepatan pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biomassa, stok karbon dan serapan karbon dioksida pada tegakan pohon dan tiang di hutan pinus dan agroforestri di Desa Bategede, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Penelitian ini juga membandingkan biomassa, stok karbon dan serapan karbon dioksida dari hutan homogen (hutan pinus) dan heterogen (agroforestri) di Desa Bategede. Penelitian dilakukan pada bulan Maret di Desa tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan metode non destruktif dengan mengukur diameter at breast height (DBH) pada tumbuhan tingkat pohon (DBH > 20cm) dan tiang (DBH 10 – 20cm). Perhitungan biomassa dilakukan menggunakan rumus alometrik yang sudah ditentukan. Hasil menunjukkan bahwa biomassa, stok karbon dan serapan karbon dioksida pada hutan pinus yaitu sebesar 407,83 ton/ha; 191,68 ton/ha; dan 703,46 ton/ha. Sedangkan pada agroforestri di Desa Bategede sebesar 119,74 ton/ha; 56,28 ton/ha dan 206,53 ton/ha. Jika dibandingkan, hutan pinus (hutan homogen) pada tingkat pohon memiliki nilai serapan karbon 5 kali lebih besar dibanding agroforestri (hutan heterogen). Tetapi pada tingkat tiang, agroforestri (hutan heterogen) memiliki nilai serapan karbon 2 kali lebih besar dibanding hutan pinus (hutan homogen). Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan jumlah diameter batang, jumlah individu dan spesies penyusun pada kedua ekosistem tersebut.