Abstrak


KAJIAN PEMBERIAN ABU SEKAM PADA TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX) TERHADAP KEBERADAAN KEPIK HIJAU (NEZARA VIRIDULA L.)


Oleh :
Mukti Bangun Wibowo - H0716089 - Fak. Pertanian

Kedelai menduduki peringkat ketiga komoditas pangan utama setelah padi dan jagung yang merupakan sumber protein utama bagi masyarakat Produksi kedelai nasional pada tahun 2018-2021 secara berurutan sebesar 650.000 ton, 424.189 ton, 290.784 ton, dan 215.019 ton ( Dirjen Tanaman Pangan, 2022). Di Indonesia penurunan produksi kedelai disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor penyebab penurunan produksi dan kerusakan pada kedelai disebabkan oleh hama dan penyakit. Salah satu hama penting yang menyerang kedelai adalah kepik hijau yang menghisap polong kedelai. Abu sekam adalah salah satu limbah pertanian yang memiliki potensi sebagai upaya dalam pengendalian yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pengkajian pemberian abu sekam terhadap hama kepik hijau.

Penelitian dilaksanakan di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen pada bulan Juni-September 2019. Metode penelitian adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 1 faktor, yaitu dosis abu sekam dengan 5 taraf. Taraf dosis abu sekam yang diberikan adalah 0 ton/Ha; 1,25 ton/Ha; 2,5 ton/Ha; 3,75 ton/Ha; 5 ton/Ha dengan 5 kali ulangan. Variabel yang diamati berupa populasi kepik hijau (telur, nimfa,dan imago), dinamika populasi, intensitas serangan, dinamika intensitas serangan, musuh alami, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, dan berat 100 biji. Data yang didapatkan kemudian dianalisis ragam dengan uji F taraf 5?n apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu sekam tidak berpengaruh terhadap populasi imago, nimfa, telur kepik hijau ,dan intensitas serangan. Namun dapat menurunkan jumlah populasi imago sebanyak 0,02- 0,04 ekor/petak pada dosis 3,75 - 5 ton/ha , menurunkan jumlah populasi nimfa dan telur sebanyak 0,18 - 0,24 ekor/petak dan sebanyak 0,14 – 0,2 butir/petak pada dosis 2,5 dan 5 ton/ha, dan intensitas serangan sebesar 0,02% pada dosis 3,75 ton/ha dibandingkan tanpa pemberian abu sekam. Musuh alami yang ditemukan pada penelitian ini yaitu Oxyopes javanus, Polistes metricus, dan Trissolcus basalis. Pemberian abu sekam tidak berpengaruh pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, dan berat 100 biji.