Abstrak


PERSEPSI REMAJA PEROKOK AKTIF TERHADAP PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DALAM KEMASAN BUNGKUS ROKOK DI KELOMPOK KARANG TARUNA “EAGLE TEENAGER 244”


Oleh :
Muhamad Ade Rizky Mubarok - D0218056 - Fak. ISIP

Merokok merupakan salah satu kebiasaan pada masyarakat, terlebih lagi masyarakat Indonesia dan banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia.Terlebih lagi, merokok bisa sampai mengakibatkan kematian. Berdasarkan data dari Institute Health Metrics and Evaluation  rokok menyebabkan kematian terbesar setelah hipertensi yakni sekitar 17,3?n memberikan kontribusi paling besar terhadap kejadian penyakit tidak menular. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk Indonesia berumur 15 tahun ke atas yang merokok sebanyak 28,26% pada 2022. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terus berupaya mencegah, mengurangi dan bahkan menghentikan warganya merokok demi mewujudkan masyarakat yang sehat. Hal ini dilatarbelakangi fakta bahwa aktifitas merokok sangat berbahaya untuk kesehatan seseorang, karena dapat memicu gangguan paru, kanker, serangan jantung, impotensi, penyakit darah, enfisema, stroke, dan gangguan kehamilan. Fakta tersebut sebenarnya sejak lama telah diamini oleh para industri rokok, dengan mencantumkan tulisan kecil di bagian belakang/samping kemasan produk mereka tentang apa saja risiko (bahaya) bila mengkonsumsi produk mereka. Untuk lebih memvisualisasikan sekaligus menyebarluaskan informasi yang benar melalui edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya dari perilaku merokok, Indonesia telah mengeluarkan kebijakan pencantuman peringatan kesehatan bergambar atau pictorial health warning (PHW) di dalam kemasan rokok, meskipun peringatan bahaya merokok saat ini baru mencapai 40?ri bungkus rokok. Penelitian ini berfokus pada persepsi remaja terhadap peringatan bahaya merokok dalam kemasan bungkus rokok, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana para remaja menanggapi label peringatan bahaya merokok tersebut, apakah mereka peduli akan hal itu atau tidak.Penelitian ini mengacu pada Teori Komunikasi Kesehatan salah satunya adalah Teori Aksi Beralasan (Theory of reasoned Action), dan menerapkan tahapan-tahapan persepsi menurut Joseph DeVito, dan berfokus pada 5 tahap yaitu, stimulasi, pengelompokan, interpretasi-evaluasi, penyimpanan dan mengingat kembali metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik wawancara mendalam dan observasi langsung di lapangan. Pengolahan data dilakukan dengan triangulasi sumber data dan penarikan kesimpulan