Jahe merah (Z. officinale var. rubrum Theilaide) merupakan salah satu tanaman herbal yang telah banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, obat dan kosmetik karena memiliki sifat sebagai antioksidan, antiinflamasi dan imunomodulator. Senyawa metabolit sekunder pada jahe merah menunjukkan sifat protektif terhadap radiasi sinar UV dan kemampuan menangkal radikal OH. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai antioksidan dan nilai SPF dari ekstrak aseton (EA), fraksi 2 ekstrak aseton (F2EA) dan minyak atsiri (MA) rimpang jahe merah. Identifikasi senyawa pada F2EA dan MA dilakukan dengan menggunakan analisis data GC-MS. Penentuan nilai aktivitas antioksidan (IC50) dari EA, F2EA dan MA menggunakan metode DPPH dan diperoleh nilai IC50 secara berurutan yaitu 1,15 µg/ml, 1756,01 µg/ml dan 244,28 µg/ml. Penentuan nilai SPF dari EA, F2EA dan MA menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis pada variasi konsentrasi 200, 400, 600, 800 dan 1000 ppm, dengan nilai SPF yang diperoleh secara berurutan sebesar 6,73–33,21; 0,39–1,32; dan 1,16–3,91. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan hubungan yang linear terhadap nilai SPF, semakin kuat aktivitas antioksidan semakin tinggi nilai SPF. Ekstrak aseton berpotensi untuk dikembangkan sebagai tabir surya karena memenuhi standar FDA yaitu memiliki nilai SPF>15 pada konsentrasi 600, 800 dan 1000 ppm.