Industri fashion merupakan salah satu industri yang memiliki karakteristik siklus yang pendek, permintaan yang fluktuatif, variasi produk yang beragam, dan rantai suplai yang kompleks. Dalam prosesnya, secara langsung sistem tersebut turut berkontribusi dalam meningkatnya permasalahan lingkungan berupa penumpukan limbah kain. Limbah kain ini umumnya berupa potongan-potongan kain dengan beragam ukuran yang mayoritas dianggap sudah tidak terpakai, menyebabkan akumulasi sampah anorganik yang sulit diurai. Studi kasus proyek ini menggunakan material kain limbah dari rumah mode Dian Saputra di Semarang, Jawa Tengah. Rumah mode tersebut berfokus pada produksi busana pesta dan pernikahan sehingga jenis kain limbah yang dihasilkan berupa jenis-jenis kain sintetis seperti kain satin, tile, organdi, brokat, jacquard, dan sejenisnya.
Proyek desain ini diarahkan untuk merancang busana semi formal untuk wanita dengan aplikasi kain limbah yang diolah dengan teknik fabric manipulation. Dengan cara ini, tidak hanya dapat mengurangi penumpukan limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah pada limbah tersebut. Metode perancangan yang digunakan yaitu teori penciptaan dari SP Gustami berupa Pola Tiga Tahap Enam Langkah yang mencakup eksplorasi, perancangan, dan perwujudan.
Hasil dari proses perancangan menunjukkan bahwa pengolahan limbah kain dari rumah mode Dian Saputra masih dapat dioptimalkan kembali melalui teknik pengolahan yang tepat seperti teknik fabric manipulation. Teknik fabric manipulation memungkinkan untuk menciptakan pola, tekstur, dan dimensi yang berbeda dalam busana, memberikan sentuhan artistik dan estetika yang menonjol. Kolaborasi antar teknik dalam eksplorasi motif-motif geometris menjadi terlihat lebih menarik dan dinamis. Pada perancangan diperoleh enam desain ilustrasi yang kemudian dua dari enam ilutrasi tersebut direalisasikan menjadi produk akhir
