Idarotun Musyarofah. K7119114. Pembimbing I: Dr. Rokhmaniyah, M.Pd. Pembimbing II: Drs. Muhamad Chamdani, M.Pd. PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEBADONGAN TAHUN AJARAN 2022/2023. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2023.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model Problem Based Learning berbantuan media PowerPoint interaktif; (2) meningkatkan hasil belajar IPS materi peristiwa dalam kehidupan; (3) mendeskripsikan kendala dan solusi yang dihadapi dalam penerapan model Problem Based Learning berbantuan media PowerPoint interaktif. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama tiga siklus. Subjek penelitian ialah guru dan siswa kelas V SDN 2 Kebadongan. Data yang digunakan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan tes. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Analisis data dilaksanakan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model Problem Based Learning berbantuan media PowerPoint interaktif dilakukan dengan langkah-langkah, yaitu: (a) orientasi siswa pada masalah melalui tampilan media PowerPoint, (b) pengorganisasian siswa untuk belajar, (c) penyelidikan oleh individu maupun kelompok, (d) pengembangan dan penyajian hasil karya, (e) analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah melalui tampilan media PowerPoint. (2) Penerapan model Problem Based Learning berbantuan media PowerPoint interaktif dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi peristiwa dalam kehidupan pada siswa kelas V SDN 2 Kebadongan dengan peningkatan presentase rata-rata hasil belajar siklus I = 76,79%, siklus II = 83,93%, siklus III = 92,86%. (3) Kendala dalam penelitian ini yaitu: (a) suasana kelas masih kurang kondusif, (b) kurang memperhatikan penjelasan dari guru, (c) pembagian kelompok tidak kondusif, (d) siswa kurang aktif dalam berdiskusi dan masih sulit bekerja sama dengan teman kelompoknya, (e) siswa kurang aktif dalam menanggapi dan tanya jawab, (f) kurang serius dalam menampilkan hasil diskusi di depan kelas. Solusi dari kendala yang ditemui yaitu: (a) guru lebih tegas lagi dalam mengingatkan siswa untuk tidak membuat kegaduhan, (b) perlu dilakukan ice breaking di sela-sela pembahasan, (c) guru lebih tegas dalam memberi arahan supaya pembagian kelompok dapat kondusif, (d) guru membimbing siswa untuk aktif dalam kelompok dan mengarahkan tugas masing-masing anggota, (e) guru memberikan motivasi stimulus, dan apresiasi kepada siswa.
