Abstrak


Budidaya dan prospek pemasaran anggrek bulan lokal (Phalaenopsis amabilis) di kebun Anggrek Widorokandang Yogyakarta


Oleh :
Virnanto Hasmana Putra - H3306010 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Tanaman Anggrek Bulan Lokal (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu jenis tanaman anggrek alam yang masih banyak penggemarnya. Hidup dalam keadaan yang lembab dan sedikit menyukai sinar matahari. Memiliki sosok bunga yang indah, berwarna putih bersih berlidah kuning, juga memiliki tangkai bunga yang panjang. Anggrek bulan ini jika berbunga ada sekitar 15-20 kuntum bunga yang mekar. Perawatan sangat mudah, seperti melaukuan penyiraman sekali sehari jika saat hujan dan 2 kali sehari jika hawa panas. Banyak dijumpai di Pulau Jawa pada khususnya, maka dijuluki dengan sebutan Anggrek Bulan Lokal. Untuk harga anggrek ini per pohon bervariasi, mulai dari Rp.15.000 hingga ratusan ribu rupiah, tergantung sedikit banyak kuntum yang mekar. Magang dilakukan di Yogyakarta, tepatnya di Kebun Anggrek Widorokandang. Terletak di sebelah Barat Balai Kota Yogyakarta yang menyebabkan lokasinya mudah sekali dijangkau berbagai jenis kendaraan. Kebun Anggrek ini termasuk kebun Perintis awal mulanya berdirinya Kebun Anggrek yang lain di Yogyakarta. Pernah menjuarai berbagai lomba anggrek baik tingkat Daerah maupun Nasional. Kebun ini sampai sekarang masih aktif berproduksi dalam pembuatan anggrek botolan untuk diperjual belikan ke seluruh penjuru Indonesia. Di kebun ini dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama yang masih menjadi satu dengan rumah hunian yakni dijadikan kebun untuk merawat bibit yang mulai keluar dari botolan (kompot) hingga berumur remaja (6 -8 bulan), kebun kedua berlokasi sekitar 200 meter dari kebun pertama, yakni digunakan untuk membuat anggrek botolan (karena ada laboratoriumnya) dan juga untuk merawat anggrek dewasa dari kuncup hingga berbunga. Setelah melaksanakan magang di Kebun anggrek Widorokandang Yogyakarta diperoleh banyak sekali pengalaman, dari mengaplikasikan budidaya anggrek serta melakukan penjualan anggrek botolan. Di sana saya melakukan berbagai kegiatan, seperti mengeluarkan anggrek botolan ke media kompot, menabur biji anggrek, over planting plantet anggrek di laboratorium, menyilangkan anggrek dan melakukan pengenalan terhadap berbagai jenis anggrek langka seperti Anggrek Macan (Gramatophilum), Paphiopedilum, Bulan Taiwan, Pandu Rata (anggrek hitam kalimantan), Anggrek Tebu dan masih banyak lagi. Di Kebun ini memang banyak sekali terdapat anggrek spesies yang mulai dicoba untuk dibudidayakan. Pada waktu magang juga diajarkan mengaplikasikan pemberian pupuk yang baik dan tepat, aplikasi pemberian obat hama dan penyakit anggrek agar tanaman anggrek tetap tumbuh sehat dan berbunga dengan rajin. Kegiatan magang ini saya lakukan selama 1 bulan. Untuk segi bisnis, anggrek bulan memang sangat menguntungkan sekali, mengingat tanamannya sudah langka jarang dijumpai, sehingga menjadikan harga tanaman ini menjulang tinggi (mahal). Perkiraan analisis usaha anggrek bulan dengan luas lahan 1,25 m x 12 m dimana satu pohon tumbuh 2 – 3 tangkai, harga per kuntum mencapai Rp.750 dan masa panen sekitar 6-7 bulan setelah tanam, dengan tptal biaya produksi Rp.5.207.000, maka pendapatannya yakni diperkirakan 3 tangkai x 10 kuntum x 400 pot x Rp.750 yaitu Rp.9.000.000 per 7 bulan, jadi keuntungan bersih per 7 bulan yaitu Rp.3.793.000. Untuk pengembalian modal akan terlunasi selang waktu 2 tahun dari mulai bisnis ini.