Luka pada kulit perlu penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan infeksi dan komplikasi. Perawatan luka dengan pembalut luka bioaktif dapat menyembuhkan cacat luka dengan cepat dan tidak menimbulkan bekas luka. Kolagen dari kulit ikan layang biru (Decapterus macarellus) terbukti memiliki bioaktivitas baik dan porositas tinggi sehingga berpotensi jika digunakan sebagai perancah dalam proses regenerasi jaringan. Kolagen tidak memiliki sifat antibakteri sehingga perlu penambahan senyawa antibakteri untuk mencegah berkembangnya bakteri saat proses penyembuhan luka. Pembalut luka yang baik memiliki karakteristik elastis, mampu melindungi luka dari infeksi, menyerap eksudat luka, tidak cepat terdegradasi, dan memiliki ukuran pori ideal untuk pertukaran udara. Hingga saat ini belum ada penelitian mengenai karakteristik pembalut luka yang telah ditambahkan kolagen dari kulit ikan layang biru dan kitosan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pembalut luka berbahan CMC yang telah ditambahkan kolagen dari kulit ikan layang biru dan kitosan secara in vitro.
Karakteristik pembalut luka yang diteliti meliputi pengujian morfologi serat, uji swelling, uji degradasi enzimatik, tensile strength test, dan elongasi. Pengamatan morfologi serat menggunakan Scannning Electron Microscopy (SEM), pengujian swelling menggunakan NaCl 0,9% sebagai analog cairan tubuh, pengujian degradasi enzimatik menggunakan enzim papain sebagai enzim hidrolisis, tensile strength test dan elongasi menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Hasil pengamatan morfologi serat berupa citra yang memperlihatkan morfologi permukaan pembalut luka. Hasil pengujian swelling, degradasi enzimatik, tensile strength test, dan elongasi dianalisis menggunakan SPSS one way ANOVA dengan signifikansi ? = 0,05. Seluruh hasil pengujian dibandingkan dengan nilai standard pembalut luka berdasarkan Badan Standardisasi Nasional.