Abstrak


Analisis Komparatif Usahatani Bawang Putih (Allium Sativum L.) Varietas Lumbu Hijau dan Tawangmangu Baru di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Agus Dwi Kurniawan - H0816006 - Fak. Pertanian

Agus Dwi Kurniawan. H0816006. 2023.”Analisis Komparatif Usahatani Bawang Putih (Allium Sativum L.) Varietas Lumbu Hijau Dan Tawangmangu Baru Di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar”. Dibimbing oleh Dr. Ir. Minar Ferichani, M.P. dan Dr. Ir. Rhina Uchyani Fajarningsih, M.S. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Bawang putih merupakan tanaman hortikultura yang memiliki potensi tinggi untuk dibudidayakan. Kebutuhan akan bawang putih cukup besar dan mengalami peningkatan seiring pertumbuhan penduduk dan besarnya permintaan akan bawang putih. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu daerah sentra produksi bawang putih di Jawa Tengah dilihat dari luas panen dan produksi bawang putih. Luas panen bawang putih di Kabupaten Karanganyar secara berturut-turut meningkat dari tahun 2017 hingga 2019 dan menurun pada tahun 2020 dengan  luas panen 73 Ha, 206 Ha, 479 Ha, dan 394 Ha, dengan produksi 8.009 kw, 16.779 kw, 27.622 kw dan 26.314 kw.

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik survey. Metode penentuan daerah dilakukan secara purposive di Kecamatan Tawangmangu. Pengambilan sampel diambil dengan Simple random sampling dengan jumlah 60 responden, dimana 30 responden adalah petani bawang putih varietas Tawangmangu Baru dan 30 responden petani bawang putih varietas Lumbu Hijau. Jenis dan sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, pencatatan dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis biaya, analisis keuntungan dan analisis r/c rasio.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata luas lahan petani bawang putih varietas Tawangmangu Baru yaitu 0,33 Ha dan rata-rata luas lahan varietas Lumbu Hijau yaitu 0,35 Ha, sehingga dalam satu kali masa tanam diperoleh rata-rata produksi sebesar 3.470 kg/Ha atau 10.515 kg/Ha dan 3.390 kg/Ha atau 9.686 kg/Ha bawang putih dengan harga jual rata-rata sebesar Rp16.581/kg untuk bawang putih varietas Tawangmangu Baru, sedangkan Rp12.051/kg untuk bawang putih varietas Lumbu Hijau. Sehingga, diperoleh penerimaan bawang putih varietas Tawangmangu Baru sebesar Rp174.358.134/Ha dan Rp116.713.940/Ha untuk bawang putih varietas Lumbu Hijau. Biaya yang dikeluarkan untuk bawang putih varietas Tawangmangu Baru sebesar Rp109.592.106/Ha dan biaya yang dikeluarkan untuk bawang putih varietas Lumbu Hijau sebesar Rp86.505.417/Ha, sehingga diperoleh keuntungan bawang putih varietas Tawangmangu Baru sebesar Rp64.766.028/Ha dan keuntungan bawang putih varietas Lumbu Hijau sebesar Rp30.208.522/Ha. Keuntungan usahatani bawang putih tergolong besar. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis R/C rasio pada usahatani bawang putih varietas Tawangmangu Baru yaitu sebesar 1,64 dan usahatani bawang putih varietas Lumbu Hijau yaitu sebesar 1,35. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa usahatani bawang putih Tawangmangu Baru di Kabupaten Karanganyar lebih menguntungkan untuk diusahakan.