Kota Surakarta merupakan wilayah rendah dan datar yang menjadi muara beberapa sungai ke dalam sungai utama Bengawan Solo. Dengan banyaknya sungai yang melewati Kota Surakarta ini, hal ini meningkatkan resiko akan terjadinya banjir di beberapa titik di Kota Surakarta apabila terjadi hujan yang cukup lama dan dengan debit yang tidak bisa diperkirakan. Penelitian ini menganalisis aktivitas hidrolika dari saluran sungai yang ada di Kota Surakarta untuk mengetahui hubungan antara debit periode ulang dengan luas dan kedalaman genangan. Dengan menghitung curah hujan harian dari stasiun hujan dan data satelit TRMM diperoleh hidrograf pada debit periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 25 tahun yang akan digunakan dalam pemodelan dan simulasi banjir. Dengan bantuan aplikasi HEC-RAS, simulasi hujan dengan hidrograf menunjukkan pemetaan kejadian banjir di Kota Surakarta. Penelitian ini menunjukkan Kota Surakarta mengalami banjir dengan hubungan antara luas genangan dan debit maksimum bisa diformulasikan dengan persamaan y = 0,0155x + 0,3644. Sedangkan hubungan antara tinggi genangan dan debit periode ulang bisa diformulasikan dengan persamaan: y = -0,0006x2 + 0,0517x + 2,2599 pada periode ulang 2 tahun, y = -0,0005x2 + 0,0464x + 2,2701 pada periode ulang 5 tahun, y = -0,0004x2 + 0,0421x + 2,2778 pada periode ulang 10 tahun, dan y = -0,0003x2 + 0,0386x + 2,2866 pada periode ulang 25 tahun.
