Abstrak


Analisis Potensi Wisata Budaya dan Kearifan Lokal dengan Pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Ade Dwi Ristanto - K5419001 - Fak. KIP

Ade Dwi Ristanto. ANALISIS POTENSI WISATA BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL DENGAN PENDEKATAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) DI DESA WIRUN, KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2023.

            Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Mengetahui Sejarah dan Pemetaan Sebaran Wisata Budaya dan Kearifan Lokal di Desa Wirun melalui Pendekatan PRA. (2) Menganalisis Sebaran Potensi Wisata Budaya dan Kearifan lokal di Desa Wirun dengan Pendekatan PRA. (3) Mengembangkan Potensi Wisata Budaya dan Kearifan Lokal yang berada di Desa Wirun.

            Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal. Data Primer pada penelitian ini adalah Perangkat Desa,Pelaku Desa,Masyarakat dan Pemerhati Budaya di Desa Wirun dan Data Sekunder berasal dari: Data BPS,Posdes, dan Dokumentasi. Teknik Pengumpulan data menggunakan Observasi, FGD dan Wawancara. Teknik Analisis data mengacu pada metode PRA dan Analisis SWOT.

            Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Sejarah Desa Wirun memiliki sentra industri gamelan terbesar dimulai pada tahun 1956 dipelopori oleh Rekso Wiguno, Desa Wirun resmi menjadi Desa Wisata pada tahun 2020. Kegiatan harian masyarakat pria berfokus pada aktivitas produktif dan wanita sebagai ibu rumah tangga, Desa Wirun memiliki 6 objek wisata budaya yaitu; Pengerajin Gamelan,Industri sarung goyor, Pengerajin wayang kertas, Sahasra Adipura, Gantangan dan Ketoprak. Diantaranya gamelan terdapat 11 dan gantangan 3 sehingga berjumlah 18 objek yang tersebar di Desa Wirun. (2) Kelembagaan yang dinilai memiliki peran paling tinggi dalam pengembangan potensi wisata budaya adalah pihak luar seperti; Kagama,Uns dan Sponsor. Pihak pemerintah dinilai sedang dan masyarakat dinilai rendah. Dalam 1 tahun kalender terdapat 9 kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan dan kearifan lokal yang dilakukan di Desa Wirun. (3) Faktor pendukung dalam pengembangan wisata budaya di Desa Wirun yaitu setiap objek memiliki orientasi terhadap ekonomi dan budaya dan Masyarakat yang mendukung pengembangan wisata budaya, sedangkan Faktor penghambat tidak memiliki media promosi dan kurang terpengaruhnya masyarkat atas kedatangan wisatawan. Solusi pengembangan untuk Desa Wirun adalah memberikan pelatihan terhadap masyarakat dalam arah pengembangan wisata budaya dan pembuatan media promosi.