Abstrak


PUSAT INDUSTRI KREATIF BERBASIS SAMPAH PLASTIK


Oleh :
Zahrotussa'adah - I0218092 - Fak. Teknik

Isu mengenai masalah sampah tidak hanya menjadi isu nasional bahkan telah menjadi perhatian global. Timbunan sampah plastik global diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat, naik dari 460 juta ton pada tahun 2019 menjadi 1.231 juta ton pada tahun 2060 (OECD, 2022). Di Kota Semarang sendiri sampah plastik yang dihasilkan mencapai 1.200 ton/hari. Sementara, kemampuan rata-rata pelayanan sampah di TPA perhari hanya sekitar 860 ton/hari (Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang, 2021). Dari kondisi tersebut, banyak masyarakat yang mulai berkontribusi dalam pendaurulangan sampah plastik menjadi sebuah produk kreatif, namun kegiatan tersebut cenderung belum terkoordinasi dengan baik sehingga Pusat Industri Kreatif Berbasis Sampah Plastik menjadi jawaban dari permasalahan yang ada. Untuk meminimalisir dampak negatif pada lingkungan, diterapkan konsep Green Architecture pada desain Pusat Industri Kreatif Berbasis Sampah Plastik. Penerapan 6 prinsip Teori Green Architecture menjadi dasar pertimbangan perencanaan, yaitu 1) conserving energi; 2) working with climate; 3) respect for site; 4) respect for user; 5) minimizing new resource; 5) holistic. Analisis yang dilakukan menghasilkan penerapan teori Green Architecture pada bangunan yang diwujudkan melalui pengolahan tapak; pengolahan bentuk dan tampilan; pengolahan material dan warna; pengolahan interior; pengolahan struktur dan utilitas.