Industri makanan halal memiliki segmen konsumen yang besar di negara-negara yang sedang mengembangkan industri halal. Namun, tidak semua bisnis dalam industri ini menggunakan label halal yang otentik karena tidak memiliki sertifikat halal. Sebagai alternatif, mereka membuat self-declare halal untuk memberikan konfirmasi kehalalan kepada konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada pengembangan literatur komunikasi pemasaran, terutama dengan memberikan pemahaman yang lebih baik dalam konteks pengaruh dari religiosity dan tacit self-declare halal cues terhadap skepticism dan niat patronase konsumen restoran yang menyatakan self-declare halal. Kuesioner telah disebarkan secara daring dan mendapatkan sejumlah 314 responden yang jawabannya memenuhi untuk dilakukan analisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa religiosity dan tacit self-declare halal cues memiliki pengaruh negatif pada skepticism pada restoran yang melakukan self-declare halal. Studi ini juga menjelaskan hubungan tidak langsung religiosity dan tacit self-declare halal cues terhadap patronage intention melalui mediasi skepticism. Model mediasi ini dikembangkan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran mediasi skepticism terhadap patronage intention restoran self-declare halal.