Abstrak


Penguatan Ecological Citizenship dalam Membentuk Karakter Tanggung Jawab Masyarakat terhadap Pengelolaan Lingkungan melalui Program Kampung Iklim di Kota Surakarta


Oleh :
Rolliyana Riska Mahilda - K6419063 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) penguatan ecological citizenship dalam membentuk karakter tanggung jawab masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan melalui Program Kampung Iklim RW 37, Ngemplak Sutan; (2) hambatan yang dihadapi dalam membentuk karakter tanggung jawab masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan melalui program kampong iklim RW 37, Ngemplak Sutan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik penelitian menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman dengan cara analisis interaktif meliputi: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) penyusunan laporan penelitian. Hasil dari penelitian ini meliputi: (1) penguatan ecological citizenship diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan melalui program kegiatan yang berwawasan lingkungan di Kampung Iklim. Program kegiatan berwawasan lingkungan dalam Program Kampung Iklim di antaranya, bank sampah amanah, penghijauan, dan vertical garden. Penguatan ecological citizenship melalui Program Kampung Iklim merupakan pendekatan dari bawah (bottom up) yang diwujudkan melalui penerapan pembentukan environmental knowledge, environmental skills, environmental attitudes dan environmental participation. (2) Hambatan yang dihadapi dalam membentuk karakter tanggung jawab masyarakat meliputi: a) kurangnya kepedulian terhadap lingkungan karena masyarakat tidak menyadari pentingnya bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kurangnya kesadaran atau pemahaman tentang dampak negatif dari perilaku yang merusak lingkungan; b) internalisasi nilai peduli sosial di mana masyarakat belum memiliki pengetahuan, kemampuan, atau sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan praktik lingkungan yang bertanggung jawab; c) sarana dan prasarana yang belum mendukung karena ketersediaan infrastruktur yang mendukung tindakan pengelolaan lingkungan masih kurang; d) metode penguatan yang kurang tepat karena dipengaruhi oleh pendekatan yang salah, kurangnya partisipasi masyarakat, dan kurangnya dukungan atau pemahaman yang memadai.