Abstrak


Aplikasi Pupuk Anorganik dan Biostimulant terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) pada Mulsa yang Berbeda


Oleh :
Tiara Anggi Pratiwi - H0719178 - Fak. Pertanian

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman pangan yang bernilai ekonomis dibudidayakan masyarakat Indonesia. Budidaya dengan penggunaan mulsa dan kombinasi pupuk anorganik dan biostimulant akan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian dilaksanakan bulan Juli-September 2022 di lahan  dengan koordinat 7°44'38" Lintang Selatan dan 110°25'56" Bujur Timur dengan ketinggian 177 m dpl dan Laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) tersarang terdiri atas 3 faktor. Faktor pertama jenis mulsa sebagai sarang yaitu tanpa mulsa, plastik bening, dan sekam padi. Faktor kedua dosis pupuk anorganik yaitu 2, 4, dan 6 g/tanaman. Faktor ketiga biostimulant yaitu biostimulant 0, 3, dan 6 ml/L. Faktor dosis pupuk anorganik dan biostimulant disarangkan pada faktor jenis mulsa, setiap perlakuan terdiri 3 ulangan sehingga didapat 27 satuan unit percobaan setiap sarang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT ? 5%. Hasil penelitian menunjukkan mulsa plastik bening memberikan pertumbuhan dan hasil kacang tanah lebih baik dibandingkan tanpa mulsa dan mulsa sekam padi. Kombinasi pupuk anorganik 4 g dan biostimulant 6 ml/L dalam mulsa plastik bening mampu meningkatkan klorofil b dan klorofil total daun kacang tanah. Pemberian pupuk anorganik 6 g mampu meningkatkan jumlah polong dan polong isi kacang tanah dalam mulsa plastik bening namun belum dapat meningkatkan jumlah bintil aktif kacang. Pemberian biostimulant 6 ml/L mampu mempercepat umur berbunga kacang tanah.