Abstrak


Analisis Kebijakan Luar Negeri Recep Tayyip Erdogan untuk Keluar dari Konvensi Istanbul


Oleh :
Beatrix Marcella Lourdes Imelda Boro - D0417015 - Fak. ISIP

Penelitian ini membahas mengenai Kebijakan Luar Negeri Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk keluar dari Konvensi Istanbul pada tanggal 20 Maret 2021.  Kebijakan Erdogan ini mendapatkan banyak kritik dari kelompok organisasi perempuan dalam negeri dan negara-negara EU. Mengingat tujuan lain Konvensi tersebut diratifikasi Turki pada tahun 2012 lalu adalah bentuk usaha Turki untuk proses aksesi Uni Eropa. Penelitian ini menggunakan teori poliheuristik, khususnya dengan menggunakan two-step process yang terdisi dari aspek psikologi kognitif dan aspek kalkulasi rasional. Dalam proses pengambilan keputusan dengan menggunakan teori poliheuristik, peneliti terlebih dahulu akan menjabarkan alternatif-alternatif pilihan yang dapat diambil Erdogan, yaitu untuk tetap berada di Konvensi Istanbul atau Keluar dari Konvensi Istanbul. Kemudian pada tahap pertama analisis, penulis menganalisa alternatif yang ada menggunakan aspek psikologi kognitif Erdogan, yang ternyata secara nilai-nilai dan pandangannya, tidak sesuai dengan Konvensi Istanbul Di tahap ini penulis juga akan menganalisa alternatif yang ada dengan menggunakan prinsip non-kompensasi, dan mengeleminasi alternatif kebijakan yang akan mengancam kepentingan Erdogan. Di sini penulis menemukan fakta bahwa dengan mempertahankan Konvensi Istanbul, Erdogan akan berpotensi kehilangan dukungan dari basis pemilihnya. Setelah itu alternatif yang tersisa, yaitu untuk keluar dari Konvensi Istanbul, akan dianalisa kembali dengan kalkulasi rasional untuk menimbang untung dan rugi dari alternatif tersebut berdasarkan dimensi yang dipilih, yaitu dimensi sosial dan diplomasi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, alternatif kebijakan untuk keluar dari Konvensi Istanbul dianggap Presiden Erdogan sebagai alternatif kebijakan terbaik dengan implikasi keuntungan yang tinggi dan kerugian yang rendah.

Kata Kunci: Konvensi Istanbul, Erdogan, Analisis Kebijakan Luar Negeri Turki, Teori Poliheuristik, Uni Eropa