Abstrak


Pengambangan Model Closed-Loop Supply Chain dengan Memperhatikan Saluran Pemasaran pada Online Marketplace


Oleh :
Sukma Wahyu Cahyani - M0119083 - Fak. MIPA

Refurbishing merupakan salah satu kegiatan dalam aktivitas bisnis closed- loop supply chain dimana prosesnya meliputi pengumpulan produk bekas pakai yang kemudian diolah hingga menjadi produk baru yang memiliki nilai jual. Banyak perusahaan gadget internasional yang telah mengaplikasikan bisnis ini dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan memaksimalkan keuntungan. Dalam penelitian kali ini akan dibahas empat model CLSC yang melibatkan produsen, e-retailer (pedagang ritel online ) yaitu model A yang menjualkan produknya sendiri melalui marketplace , model B yang menjualkan produk baru dan refurbished melalui e-retailer , model C yang menjualkan produk refurbished pada e-retailer dan produk baru dijual sendiri melalui marketplace , dan model D yang menjualkan produk baru dan refurbished masing-masing pada e-retailer yang berbeda.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkonstruksikan masing- masing model dengan memperhatikan pilihan saluran pemasaran, menentukan penyelesaian optimum, menganalisis, serta menerapkannya sehingga diperoleh keuntungan optimum. Selain itu juga mampu untuk menginterpretasikan hasil yang diperoleh setiap model dan membandingkannya. Digunakan metode optimasi fungsi multivariabel untuk mendapatkan keuntungan optimum.

Diperoleh penyelesaian optimum untuk masing-masing model terhadap variabel keputusannya. Berdasarkan keuntungan ekonomi, strategi penjualan secara terpusat pada model B memperoleh total keuntungan lebih besar dibandingkan model A. Akan tetapi produsen model A memperoleh keuntungan lebih banyak daripada produsen model B. Sementara pada strategi penjualan tersebar, total keuntungan paling banyak dimiliki oleh model C pun untuk perolehan keuntungan bagi produsen model C mendapatkan lebih banyak daripada model D. Selanjutnya jika dibandingkan antara kedua strategi penjualan, maka produsen model C tetap lebih optimum dalam memperoleh keuntungan baik untuk produsen, e-retailer , maupun untuk total keuntungan antara produsen dan e-retailer . Adapun digunakan perubahan dari biaya refurbishing , proporsi biaya platform , dan biaya pemesanan untuk menganalisis penyelesaian optimum yang diperoleh sesuai dengan keterlibatan paramater. Selanjutnya dilihat dari dampak terhadap lingkungan, model D adalah yang paling ramah lingkungan diukur melalui perubahan biaya refurbishing dan laju refurbishing yang relatif tinggi juga. Dengan demikian penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih strategi model yang cocok sesuai dengan kondisi yang berlaku.