Kelapa genjah memiliki banyak keunggulan, namun tidak banyak masyarakat yang menanam kelapa genjah di Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Mayoritas masyarakat di Kecamatan Gondangrejo baru menanam kelapa mulai tahun 2022 melalui adanya bantuan kelapa genjah dari pemerintah. Kecamatan Gondangrejo menjadi wilayah yang paling banyak menanam kelapa genjah di Kabupaten Karanganyar. Upaya untuk mencapai keberhasilan kegiatan budidaya kelapa genjah tidak terlepas dari persepsi petani terhadap kegiatan tersebut. Persepsi merupakan kecenderungan seseorang terhadap sesuatu dalam ranah relatif, artinya persepsi individu terhadap sesuatu akan berbeda-beda berdasarkan persepsi masing-masing orang. Persepsi masyarakat terhadap program tertentu menjadi dasar bagi timbulnya kesadaran mereka untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan program tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui persepsi petani terhadap budidaya kelapa genjah di Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, (2) mengetahui faktor-faktor pembentuk persepsi petani terhadap budidaya kelapa genjah di Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, (3) menganalisis hubungan antara faktor-faktor pembentuk persepsi petani dngan budidaya kelapa genjah di Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, dan (4) menganalisis perbedaan persepsi petani dengan budidaya kelapa genjah berdasarkan jarak jauh dengan dekat kelompok tani dari BPP Kecamatan Gondangrejo dan berdasarkan kelas kelompok tani pemula dengan kelas kelompok tani lanjut.
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik survei. Teknik survei dilakukan dengan memberikan pertanyaan terstruktur kepada dengan alat berupa kuesioner. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja atau purposive yaitu di Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar yang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang melakukan kegiatan perluasan tanaman kelapa genjah untuk pertama kalinya pada tahun 2020. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quota sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 60 petani dari 4 (empat) kelompok tani yang diambil berdasarkan jarak jauh dekatnya dengan BPP Kecamatan Gondangrejo dan kelas kelompok tani penerima bibit kelapa genjah. Sampel dalam penelitian ini yaitu Kelompok Tani Ngracik Budi Desa Plesungan, Kelompok Tani Ingas Rejo Desa Plesungan, Kelompok Tani Sumber Makmur Desa Tuban, dan Kelompok Tani Sumber Waras II Desa Krendowahono. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Rank Spearman dan uji U Mann-Whitney.
Persepsi dalam penelitian ini dilihat berdasarkan karakteristik inovasi yang terdiri dari keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, triabilitas, dan observabilitas. Keuntungan relatif adalah yaitu tingkat dimana budidaya kelapa genjah dirasa lebih baik dari pada inovasi yang ada sebelumnya atau dari hal-hal yang biasa dilakukan oleh petani responden. Kompatibilitas yaitu penilaian responden terhadap tingkat keserasian budidaya kelapa genjah dengan kondisi lingkungan alam, pengalaman, dan sosial responden. Kompleksitas yaitu persepsi petani yang dilihat dari tingkat kerumitan budidaya kelapa genjah. Triabilitas yaitu kemudahan budidaya kelapa genjah untuk dicoba di lapangan oleh responden sesuai dengan keadaan tertentu. Observabilitas yaitu kemudahan responden dalam melihat hasil yang diperoleh setelah melakukan budidaya kelapa genjah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persepsi petani terhadap budidaya kelapa genjah berada pada kategori baik, dan dilihat dari aspek keuntungan relatif berada pada kategori sangat menguntungkan, kompatibilitas pada ketegori cukup sesuai, kompleksitas berada pada kategori mudah, triabilitas berada pada kategori mudah, dan observabilitas berada pada kategori mudah: (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terdiri dari umur berada pada kategori cukup tua, pendidikan formal berada pada kategori tinggi, pendidikan nonformal berada pada kategori sangat rendah, luas lahan berada pada tidak luas, lingkungan sosial berada pada kategori sedang, dan keterlibatan dalam kelompok tani berada pada kategori tidak pernah: (3) Berdasarkan hasil uji Rank Spearman didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan formal, dan interaksi sosial dengan persepsi petani terhadap budidaya kelapa genjah, sedangkan pendidikan nonformal, luas lahan, dan keterlibatan dalam kelompok tani memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan persepsi petani terhadap budidaya kelapa genjah; (4) Hasil uji beda U Mann Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan persepsi petani terhadap budidaya kelapa genjah berdasarkan jarak jauh dekat kelompok tani dari BPP Kecamatan Gondangrejo dan berdasarkan kelas kelompok tani pemula dengan kelas kelompok tani lanjut.