Abstrak


Perbedaan tingkat stress kerja pada kebisingan kurang dari nab dan lebih dari nab pada tenaga kerja bagian finishing dan assembling di PT. Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI) Bekasi


Oleh :
Niar Tri Yulianingsih - R0205025 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK Efek psikologis yang paling sederhana dan jelas dari stress kerja akibat kebisingan secara subjektif adalah tenaga kerja mengeluh lelah, berkeringat, sakit kepala dan sering buang air kecil. Lingkungan kerja bising merupakan salah satu dampak dari proses produksi yang banyak terdapat dilingkungan industri. Kebisingan ini dapat sangat merugikan dan mengganggu kesehatan tenaga kerja berkaitan dengan produktivitas dan efektivitas kerjanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat stress kerja pada kebisingan kurang dari NAB dan lebih dari NAB pada tenaga kerja bagian Finishing dan Assembling di Pt. Panasonc Gobel Energy Indonesia (PECGI) Bekasi. Penelitian ini bersifat Observasional Analitik, yaitu menjelaskan adanya pengaruh antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Random Sampling, yaitu pemilihan sekelompok subjek dengan jumlah yang telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi secara acak yaitu, dengan pemberian nomor kemudian dilakukan sistem kocokan. Ciri – ciri sampel tersebut antara lain : laki – laki, umur 20 – 45 tahun, masa kerja lebih dari 1 tahun, pendidikan SLTA. Sampel yang diambil berjumlah 8 orang untuk masing – masing kelompok sampel. Penelitian dilakukan pada bagian Finishing dan Assembling di PT. Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI) Bekasi. Hasil pengukuran kebisingan dinyatakan dalam dB(A). Bagian Finishing : 74 dB(A) dan bagian Assembling : 94,9 dB(A). Hasil analisa Uji T-Paired terhadap tingkat stress kerja dengan menggunakan parameter kuesioner stress kerja sebanyak 40 item pertanyaan ternyata pada bagian Finishing yang kebisingannya kurang dari NAB dan Assembling yang kebisingannya lebih dari NAB menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada taraf signifikan 95% dengan nilai p = 0,01 pada bagian Assembling dan nilai p = 0,03 pada bagian Finishing. Berdasarkan hasil analisa tenaga kerja di PT. Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI) Bekasi. dapat ditarik kesimpulan bahwa stress kerja akibat faktor kebisingan di bagian Finishing lebih rendah dari pada Assembling. Dapat disarankan untuk kebisingan bagian Assembling perlu diberi peredam terhadap sumber bising. Kata Kunci : Kebisingan, Stress Kerja.