Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif bertujuan untuk menguji hipotesis pengaruh manajemen aset dan intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor konstruksi di ASEAN-5 periode 2019-2022 dengan Enterprise Resource Planning sebagai variabel intervening. Populasi studi ini adalah seluruh perusahaan sektor konstruksi yang terdaftar bursa efek di ASEAN-5 yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura. Dengan metode purposive sampling didapatkan sampel akhir sebanyak 54 perusahaan. Penggunaan data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan dari situs resmi bursa efek masing-masing negara. Analisis data menggunakan regresi data panel dengan model terbaik adalah Random Effect Model (REM). Analisis jalur (path analysis), uji Sobel, dan uji ANOVA juga digunakan sebagai metode analisis data. Hasil penelitian didapatkan bahwa manajemen aset dan komponen intellectual capital (HCE dan SCE) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan, komponen intellectual capital (CEE dan RCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. ERP memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Selain itu, manajemen aset dan komponen intellectual capital menunjukkan hasil negatif dan signifikan terhadap ERP. Selanjutnya, implementasi ERP sebagai variabel intervening ditemukan tidak memediasi pengaruh antara manajemen aset dan komponen intellectual capital terhadap kinerja keuangan di sektor konstruksi.
