Abstrak


Hikayat Raja Nadhir Syah


Oleh :
Muwafaqoh Ni'amillah - B0219039 - Fak. Ilmu Budaya

Muwafaqoh Ni’amillah. B0219039. 2023. Hikayat Raja Nadhir Syah: Suntingan Teks dan Kajian Nilai Pendidikan Karakter. Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana suntingan teks Hikayat Raja Nadhir Syah? (2) bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam teks Hikayat Raja Nadhir Syah?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut (1) menghadirkan suntingan teks Hikayat Raja Nadhir Syah yang baik dan benar; baik dalam artian menyajikan sebuah suntingan teks yang mudah dipahami pembaca pada umumnya, dan benar dalam artian menyuguhkan sebuah suntingan yang kebenaran isi teks tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah; (2) mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam teks Hikayat Raja Nadhir Syah.

Penelitian ini menggunakan analisis struktur yang berfokus pada karakter untuk mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung di dalam isi teks. Sumber data yang digunakan yaitu naskah Hikayat Raja Nadhir Syah berkode Malayo Polynesian 62 koleksi Perpustakaan Nasional Prancis. Metode penyuntingan yang digunakan adalah metode standar. Data diperoleh dari mengunduh teks digital Hikayat Raja Nadhir Syah dalam format pdf dari laman resmi Perpustakaan Nasional Prancis. Data penelitian menggunakan teknik pustaka. Teknik pengolahan data penelitian meliputi tahap deskripsi, tahap analisis, dan penarikan kesimpulan.

Adapun hasil penelitiannya adalah sebagai berikut (1) penghadiran suntingan teks Hikayat Raja Nadhir Syah menunjukkan bahwa terdapat kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan penulisan sebanyak 32 dengan rincian 3 adisi, 5 lakuna, 4 substitusi, 18 ketidakkonsistenan, dan 2 dittografi; dan (2) analisis karakter menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Hikayat Raja Nadhir Syah ada 6, yaitu: nilai religius pada tokoh rakyat Negeri Keling, nilai dermawan pada Raja Keling dan Dali, nilai pemberani pada Raja Keling dan Dali, nilai patuh pada Mangkubumi, hulubalang, dan pahlawan, nilai adil pada Raja Keling dan Raja Dali, dan nilai musyawarah pada semua tokoh.