Pada Era globalisasi saat ini percepatan ekonomi disertai dengan adanya sebuah proses pengintegrasian antar negara – negara menuju persaingan ekonomi global menyebabkan adanya kenaikan kebutuhan perekonomian yang dimana berdampak pada sektor pembiayaan, salah satunya adalah Pegadaian. Selain itu prosedur merupakan faktor penting keberhasilan lembaga keuangan dalam menjalankan perannya pada bidang jasa keuangan agar dapat berjalan lancar sesuai harapan nasabah dan tidak menimbulkan kerugian bagi lembaga terkait.
Maka dari itu, penelitian ini bermaksud untuk mengevaluasi prosedur pemberian kredit produk gadai fleksi yang terjadi pada lembaga keuangan Pegadaian UPC Jaten dengan melakukan metode penelitian secara observasi, dokumentasi, dan wawancara di lokasi pengamatan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa adanya temuan berupa produk gadai fleksi gagal tebus. Dikarenakan faktor – faktor yang terjadi seperti pengetahuan terbatas penaksir dan tidak adanya standar operasional prosedur mengenai spesifikasi produk gadai fleksi yang ditetapkan pegadaian.
Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa prosedur pemberian kredit gadai fleksi pada Pegadaian UPC Jaten diperlukan adanya peninjauan kembali, evaluasi, dan perbaikan terhadap prosedur gadai dengan saran sebaiknya prosedur pemberian kredit bisa menggunakan sistem dual control. Dimana dual control disini merupakan sebuah sistem keamanan ganda atau pengecekan kembali terhadap spesifikasi, kelayakan, fungsi, dan harga pasaran barang jaminan agar pinjaman bisa disesuaikan dengan keadaan barang jaminan. Hasilnya dengan dilakukannya penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi penelitian dikemudian hari dan sebagai alat ukur Pegadaian dalam meningkatkan ketelitian terhadap barang jaminan yang diagunkan.
