Abstrak


EKSPLORASI MOTIF ECOPRINT TEKNIK STEAMING DAN POUNDING DENGAN TUMBUHAN KIRINYUH DAN KENIKIR UNTUK OUTWEAR


Oleh :
Cica Yuliana Rosida - C0919010 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Cica Yuliana Rosida. C0919010. 2023. Eksplorasi Motif Ecoprint Teknik Steaming dan Pounding dengan Tumbuhan Kirinyuh dan Kenikir Untuk Outwear : Program Studi Kriya Seni Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret. Perancangan ini mengaplikasikan tumbuhan kirinyuh dan kenikir sebagai warna dan motif ecoprint yang mengkolaborasikan teknik steaming dan pounding untuk outwear.

Latar belakang penggarapan proyek ini adalah pengembangan motif ecoprint melalui penggayaan dan mengolah pada daun dan memanfaatkan bagian lain seperti bunga dan akar sebagai motif ecoprint yang dibuat dengan teknik steaming dan pounding. Adanya pengembangan motif ecoprint membawa harapan dapat meningkatkan daya tarik dan daya saing produk ecoprint, serta konsumen dan masyarakat lebih tertarik untuk menggunakan produk ecoprint yang ramah lingkungan karena memiliki motif yang lebih menarik dan unik. Tumbuhan kirinyuh dan kenikir menjadi inspirasi dalam perancangan motif ecoprint untuk outwear. Tumbuhan kirinyuh dan kenikir juga menjadi pilihan bahan pewarna alam yang digunakan dan media kain yang dipakai yaitu Bemberg.

Proyek perancangan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan penciptaan seni kriya oleh SP Gustami. Terdiri dari tiga tahapan yakni eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Permasalahan dalam perancangan ini adalah  pengembangan motif ecoprint melalui tumbuhan kirinyuh dan kenikir dengan teknik steaming dan pounding untuk outwear. Proses perwujudan karya disesuaikan dengan beberapa aspek perancangan yakni aspek estetika, aspek teknik, aspek bahan, dan aspek fungsi.

Perancangan Tugas Akhir ini menghasilkan lima alternatif desain ecoprint dengan motif dan warna dari tumbuhan kirinyuh dan kenikir sebagai ide perancangan yang diterapkan dalam kain Bemberg. Tumbuhan kirinyuh dan kenikir digunakan sebagai motif ecoprint karena keduanya mudah didapatkan sehingga dapat diproduksi kembali, keduanya memiliki potensi untuk dijadikan warna alam yang belum banyak diketahui, dan memberdayakan sumber daya alam yang melimpah. Bahan yang digunakan dalam perancangan ini adalah kain Bemberg sebagai alternatif pengganti kain sutra yang memiliki karakteristik lembut, berkilau, memiliki daya serap warna tinggi, dan harganya lebih ekonomis.