Abstrak


Status Perempuan Dan Ketidakadilan Gender Dalam Praktik Nikah Mut’ah Di Iran


Oleh :
Salma Putri Salsabila - B0519055 - Fak. Ilmu Budaya

Di Iran, terdapat praktik pernikahan mut’ah, yaitu pernikahan sementara yang dilakukan berdasarkan kontrak. Pernikahan mut’ah adalah akad pernikahan dengan batasan waktu tertentu, yang sering kali digunakan oleh pria untuk kesenangan sementara. Praktik nikah mut’ah mengabaikan hak-hak perempuan dan memberikan kekuasaan penuh kepada pria dalam pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan status perempuan dan praktik ketidakadilan gender yang ditimbulkan dari praktik nikah mut’ah terhadap perempuan di Iran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan yang dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Adapun pembatasan masalah yang ditetapkan adalah kepada status perempuan apabila pernikahan mut’ah dilakukan. Teori yang penulis gunakan adalah teori Kontrak Seksual dari Carole Pattman, dan juga menggunakan konsep kesetaraan gender. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Nikah mut’ah memiliki perbedaan dalam hal rukun, hak, dan kewajiban istri dengan pernikahan permanen, 2)Status perempuan dalam praktik nikah mut’ah berada di posisi inferior dan cenderung dianggap sebagai objek seksual Hal yang melatarbelakangi perempuan melakukan nikah mut’ah adalah faktor ekonomi, 3)Ketidakadilan gender yang dialami perempuan berupa isolasi dari keluarga, ketidakjelasan status, status anak yang tidak diakui, dan juga kekerasan fisik dan emosional.