Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) menjadi inovasi teknologi baru yang efektif untuk membantu dalam percepatan elektrifikasi karena proses pengisian daya yang singkat dengan proses penukaran. Disisi lain, perkembangan infrastruktur berupa stasiun pengisian daya masih terhitung sangat sedikit di Indonesia. Tidak adanya kebijakan pemerintah yang mengatur terkait dengan perancangan stasiun pengisian daya membuat setiap perusahaan motor listrik berinovasi dengan standar mereka masing-masing. Penelitian ini mencoba menerapkan sebuah model usulan Stasiun Penukaran Baterai (SPB) untuk meminimalkan biaya penukaran dengan mengoptimalkan jadwal pengisian pada setiap baterai yang ditukar berdasarkan studi kasus pada salah satu penyedia jasa motor listrik di kota Solo. Terdapat 3 faktor yang dipertimbangkan dalam mencari fungsi objektif, yaitu jumlah baterai yang diambil dari stok selama operasional harian, degradasi baterai akibat dari penggunaan skema charging yang tinggi, dan biaya listrik yang digunakan di stasiun. Algoritma Genetika digunakan untuk menentukan penjadwalan pengisian yang optimal sehingga didapatkan fungsi objektif yang paling minimum. Serangkaian studi kasus permintaan penukaran baterai disimulasikan untuk menilai kelayakan model yang diusulkan sehingga dapat digunakan sebagai referensi kebijakan bagi pemerintah dan perusahaan.
