Abstrak
Pengaruh pola pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (pakem) dan motivasi belajar terhadap ketuntasan belajar IPS materi sejarah siswa sekolah dasar di kecamatan Karanganyar kabupaten Purbalingga
Oleh :
Ratam - S860208014 - Sekolah Pascasarjana
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1). Pengaruh pola PAKEM terhadap ketuntasan belajar IPS materi sejarah. 2). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap ketuntasan belajar IPS materi sejarah. 3). Pengaruh pola PAKEM dan motivasi belajar siswa terhadap ketuntasan belajar IPS materi sejarah.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri di wilayah Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga yang terdiri dari 19 Sekolah Dasar dan jumlah seluruhnya ada 3216 siswa. Teknik pengambilan sampling penelitian ini adalah multi stage random sampling dengan tahapan : 1). Memilih dua sekolah dalam kategori yang sama yaitu SD Negeri 1 Karanganyar dan SD Negeri 2 Banjarkerta yang sama-sama SD inti. 2). Memilih tingkatan kelas, dari tingkatan kelas I sampai kelas VI dan dipilih kelas V karena kelas V merupakan kelas yang paling banyak menerima materi sejarah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Data yang diperoleh khususnya mengenai data penerapan pola PAKEM, motivasi belajar dan ketuntasan belajar IPS materi sejarah kemudian di analisis dengan menggunakan anava dua jalan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan :
1) Terdapat perbedaan pengaruh pola pembelajaran terhadap ketuntasan belajar IPS materi sejarah pola PAKEM lebih efektif digunakan dari pada pola konvensional. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada pola PAKEM, siswa memperoleh rata-rata ketuntasan belajar lebih baik (mean : 79,29) dibandingkan pencapaian ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan pola konvensional/ceramah (mean : 59,63).
2) Terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar terhadap ketuntasan belajar IPS materi sejarah. Pada siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi memperoleh rata-rata ketuntasan belajar yang lebih baik (mean : 80,66) dibanding dengan ketuntasan belajar pada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah (mean : 58,26).
3) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara pola mengajar dan motivasi belajar terhadap ketuntasan belajar IPS materi sejarah.