Abstrak


Penggunaan Berbagai Media Dasar Dan Kombinasi ZPT Terhadap Pertumbuhan Dendrobium stratiotes Pada Subkultur Ketiga


Oleh :
Fadhillah Brimantara - H0719065 - Fak. Pertanian

Keunikan Anggrek dari jenis Dendrobium adalah bunganya yang cantik dan menawan sehingga anggrek dari jenis ini sangat diminati masyarakat. Dendrobium stratiotes merupakan salah satu bunga dengan diameter terbesar dibanding jenis anggrek yang lain. Tetapi, D. stratiotes juga merupakan spesies yang paling sedikit ditemukan di alam. Permasalahan yang dihadapi dalam budidaya anggrek adalah ketersediaan bibit bermutu yang belum terpenuhi. Terlebih biji D. stratiotes tidak memiliki endosperm dan rerata perkecambahan cukup rendah, yaitu 29,23% serta pada usia dini tanaman anggrek sangat berpotensi terinfeksi virus. Alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah kultur jaringan. Kultur jaringan adalah metode untuk mengisolasi sebuah bagian tanaman hingga tumbuh menjadi tanaman baru dengan sifat yang sama. Pertumbuhan tanaman pada kultur jaringan dipengaruhi komposisi unsur hara yang berasal dari media dan ZPT yang digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi macam media dan macam ZPT serta interaksinya terhadap subkultur Dendrobium stratiotes.

Penelitian dilaksanakan di lab Fisiologi dan Bioteknologi Tumbuhan Fakultas Pertanian UNS, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah pada bulan Juni 2022 hingga bulan Februari 2023. Metode pengacakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama yaitu jenis media diantaranya MS, VW, ABMIX, dan Growmore. Faktor kedua yaitu jenis ZPT diantaranya Tanpa ZPT, BAP 1 ppm, IAA 1 ppm, BAP 1 1ppm + IAA 1 ppm, BA 1 ppm, NAA 1 ppm, BA + NAA 1 ppm. Data dari pengamatan karakter kuantitatif yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam (Anova) pada taraf 5%, dan apabila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Pengamatan dilakukan pada jumlah daun, jumlah akar, tinggi tanaman, panjang akar, warna daun, bobot planlet, anatomi daun, dan anatomi akar.

Perlakuan ½ MS dengan kombinasi ZPT BA 1 ppm dan NAA 1 ppm menghasilkan respon terbaik terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, dan warna daun. Perlakuan VW dengan ZPT IAA menghasilkan respon terbaik terhadap jumlah akar. Perlakuan ½ MS dengan NAA menghasilkan respon terbaik terhadap panjang akar. Perlakuan media VW dengan ZPT NAA 1 ppm menghasilkan respon terbaik terhadap bobot planlet D. Stratiotes. Korelasi tebal mesofil dengan tinggi dan bobot tanaman menghasilkan korelasi positif yang signifikan pada level 0,01. Korelasi diameter jaringan pembuluh dengan tinggi tanaman tidak signifikan tetapi berkorelasi positif signifikan terhadap bobot tanaman pada level 0,05.