Kota Surakarta mengalami pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan jumlah kebutuhan pangan terus meningkat. Namun demikian, peningkatan tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan bahan pangan yang terus menurun akibat adanya penyusutan lahan. Oleh karena itu, dibutuhkan bangunan Pusat Pertanian Perkotaan untuk membantu meningkatkan ketersediaan bahan pangan dengan mewadahi kegiatan pertanian dan peternakan. Selain itu, bangunan tersebut didukung adanya kegiatan penelitian, perekonomian dan eduwisata untuk mengembangkan minat masyarakat terhadap pertanian perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangunan Pusat Pertanian Perkotaan dengan pendekatan arsitektur biofilik. Pendekatan arsitektur biofilik diperlukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat adanya pembangunan dengan menyelaraskan bangunan dengan lingkungan. Keselarasan tersebut dapat diwujudkan dengan menciptakan hubungan positif antara manusia, alam dan arsitektur seperti pada prinsip-prinsip arsitektur biofilik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang meliputi identifikasi masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, pengumpulan data serta analisis data. Hasil penelitian yaitu bangunan Pusat Pertanian Perkotaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip arsitektur biofilik pada tapak, peruangan, massa dan tampilan, struktur serta utilitas.
