Abstrak


Kiprah Kiai Ahmad Siraj: Ulama Pendiri Nahdlatul 'Ulama dan Pejuang Kemerdekaan di Surakarta (1926-1948)


Oleh :
Meidyasti Widhaninggar - B0418038 - Fak. Ilmu Budaya

Skripsi berjudul “KIPRAH KIAI AHMAD SIRAJ: ULAMA PENDIRI NU DAN PEJUANG KEMERDEKAAN DI SURAKARTA (1926-1948)” membahas permasalahan: (1) Bagaimana latar belakang kehidupan Kiai Ahmad Siraj? (2) Bagaimana kiprah Kiai Ahmad Siraj dalam berdirinya Nahdlatul ‘Ulama di Surakarta (1926-1936)? (3) Bagaimana kiprah Kiai Ahmad Siraj bersama Barisan Kiai dalam perjuangan Laskar Hizbullah Surakarta (1945-1948)?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari (1) tahapan heuristik untuk mencari sumber data. Pada tahap heuristik diperoleh data dari arsip arsip Pondok Pesantren As-Siraj dan arsip keluarga Kiai Ahmad Siraj, surat kabar dan majalah sezaman yaitu Kedaulatan Rakjat, Majalah Adil dan Suara Muhammadiyah. Penelitian ini juga sember data lisan, yaitu dengan mewawancarai cicit Kiai Ahmad Siraj. (2) Kritik sumber untuk memilah sumber data yang diperoleh dengan melakukan kritik internal dan eksternal. (3) Interpretasi untuk menganalisis data dan fakta-fakta sejarah menjadi satu kesatuan. (4) Historiografi yaitu tahap menuliskan sejarah dengan menyajikan fakta dalam bentuk tulisan.

Hasil penelitian menjelaskan kiprah Kiai Ahmad Siraj sebagai ulama  pendiri Nahdlatul ‘Ulama dan pejuang kemerdekaan di Surakarta pada kurun waktu 1926-1948. Kiai Ahmad Siraj lahir di Semarang pada tahun 1878 dengan latar belakang keluarga dari kalangan kiai. Ia pernah berguru kepada Kiai Imam Bahri Mangunsari, Kiai Dimyati At-Tirmidzi dan Kiai Sholeh Darat, dan juga merupakan seorang pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Kiai Ahmad Siraj memulai kiprahnya sebagai ulama yang menjadi salah satu pelopor berdirinya Nahdlatul ‘Ulama Surakarta. Pada masa perintisan, Kiai Ahmad Siraj juga aktif dalam menyiarkan dan mengembangkan Nahdlatul ‘Ulama Surakarta. Selain itu, Kiai Ahmad Siraj juga turut berkiprah bersama Barisan Kiai untuk mempertahankan kemerdekaan di Surakarta pada tahun 1945-1948. Ia menjadi sosok penting bagi Laskar Hizbullah Surakarta dalam memberikan doa, motivasi, pengarahan dan penggemblengan secara fisiologis maupun psikologis.

Kesimpulan dari penelitian yakni kiprah Kiai Siraj bersama NU pada masa perintisan sebagai pendiri NU Surakarta membuktikan bahwa Kiai Siraj merupakan sosok penting dalam perjalanan awal NU di Surakarta. Selain sebagai ulama pendiri NU, Kiai Siraj juga turut berkiprah bersama Barisan Kiai. Ia menjadi salah satu tokoh Barisan Kiai yang dijadikan rujukan untuk meminta wejangan dan doa oleh para Laskar Hizbullah Surakarta yang akan berjuang mempertahankan kemerdekaan.