;

Abstrak


HUBUNGAN KRONOTIPE, KEBIASAAN KONSUMSI COKELAT SUSU, SAYUR DAN BUAH DENGAN KESEHATAN RONGGA MULUTPADA ANAK PERIODE GIGI BERCAMPUR


Oleh :
Muhammad Izzul Widad Fahmi - S531908038 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Latar Belakang : Anak pada periode gigi bercampur rentan mengalami masalah kesehatan rongga mulut seperti karies dan gingivitis. Anak dengan kronotipe malam memungkinkan dia cenderung mengkonsumsi makanan tinggi gula pada malam hari. Anak pada periode ini sering mengkonsumsi cokelat susu dan jarang mengkonsumsi sayur dan buah. Vitamin A dan C dalam sayur dan buah berperan dalam pencegahan karies dan gingivitis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kronotipe, kebiasaan konsumsi sayur dan buah tinggi vitamin A dan C dengan rongga mulut pada anak periode gigi bercampur.

Metode : Jenis penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di kabupaten Situbondo yang berusia 6-12 tahun dengan subjek sebanyak 100 siswa dari 9 MI. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah tidak memeriksakan gigi selama 6 bulan terakhir dan eksklusinya adalah menggunakan alat orthodonti cekat. Penentuan sekolah menggunakan cluster random sampling dan pemilihan subjek menggunakan proportional random sampling. Kuesioner yang digunakan pada variabel kronotipe adalah Children Chronotype Questionare, sedangkan kebiasaan konsumsi cokelat susu, sayur dan buah menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionare. Pemeriksaan indeks Decay Missing Filled Teeth (DMF-T) dan indeks gingiva dilakukan oleh dokter gigi. Analisis biavariat menggunakan uji Pearson dan uji multivariat menggunakan uji regeresi linier berganda pada taraf signifikan ???? = 0,05.

Hasil : Kronotipe (p:0,001; r: 0,488) dan kebiasaan konsumsi cokelat susu (p: 0,001; r: 0,403) berhubungan positif dengan DMF-T, kebiasaan konsumsi sayur dan buah tinggi vitamin A (p:0,001; r: -0,452) dan kebiasaan konsumsi sayur dan buah tinggi vitamin C (p:0,001; r: -0,444) berhubungan negatif dengan DMF-T. Kronotipe (p:0,001; r: 0,418) dan kebiasaan konsumsi cokelat susu (p: 0,001; r: 0,393) berhubungan positif dengan indeks gingiva, kebiasaan konsumsi sayur dan buah tinggi vitamin A (p:0,001; r: -0,405) dan kebiasaan konsumsi sayur dan buah tinggi vitamin C (p:0,001; r: -0,436) berhubungan negatif dengan indeks gingiva. Hasil analisis regresi linier berganda yaitu sumbangan pengaruh kronotipe, kebiasaan konsumsi cokelat susu, sayur dan buah tinggi vitamin A dan C sebesar 44,8% terhadap DMF-T dan sebesar 41,4% terhadap indeks gingiva. 

Kesimpulan :  kronotipe, kebiasaan konsumsi sayur dan buah tinggi vitamin A dan C berhubungan dengan DMF-T dan indeks gingiva pada anak periode gigi bercampur.

Kata Kunci :   Kronotipe, Cokelat Susu, Sayur, Buah, Indeks Gingiva