Abstrak


Pembaharuan Pemikiran Islam Di Mesir (Telaah Pemikiran 'Utsman Al-Khasyt)


Oleh :
Muhammad Daffaa Ekaputu Lesmana - B0519039 - Fak. Ilmu Budaya

Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah fenomena keterbelakangan pemikiran umat Islam akibat menolak inovasi dan berpegang teguh terhadap tradisi, serta bagaimana Muhammad ‘Utsman al-Khasyt merespon fenomena keterbelakangan ini dengan gagasan pembaharuan pemikiran Islamnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui solusi yang ditawarkan oleh Muhammad ‘Utsman al-Khasyt melalui gagasan pembaharuan pemikiran Islamnya dan corak pemikiran Muhammad ‘Utsman al-Khasyt sebagai pembaharu abad kontemporer. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (Library Reasearch) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi yang berasal dari sumber primer, yaitu Nahwa Ta’s?s ‘Ashr D?niyy Jad?d (2017), dan sumber sekunder yang relevan dengan topik penelitian. Metode analisis data dilakukan dengan metode analisis deskriptif, dengan menggunakan teknik analisis isi yang dilakukan dengan proses penentuan bahasan, dan menganalisis data untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam terhadap subjek yang diteliti. Teori yang digunakan adalah teori pembaharuan dari Fazlur Rahman, serta menentukan corak pemikiran dengan tipologinya, yaitu tradisionalisme, revivalisme, modernisme, neo-revivalisme, dan neo-modernisme. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gagasan pembaharuan pemikiran Islam al-Khasyt dibagi menjadi tiga bidang pembaharuan, yaitu bidang keagamaan yang membahas perubahan metodologi berpikir, pengembangan ilmu-ilmu agama, membongkar kekakuan pemikiran, dan merubah pandangan dunia (worldview). Bidang pendidikan-politik yang membahas pendidikan modern berbasis teknologi, dan perubahan revolusi politik menjadi revolusi ilmiah. Bidang sosial kemasyarakatan yang membahas perubahan konsep perlawanan diskriminasi terhadap perempuan, dan perubahan stereotipe perempuan dalam kepemimpinan. Adapun corak pemikiran Islam al-Khasyt adalah progresif, serta diklasifikasikan sebagai pemikir Neo-Modernisme, yang artinya tidak sepenuhnya meninggalkan warisan Islam dan memilih untuk memperbaharuinya agar sesuai dengan konteks zaman, serta guna dogmatisme umat Islam terhadap tradisi tertentu.