Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tema yang sama, tetapi diceritakan secara berbeda pada lirik “Lelo Ledung” dan “Ambilkan Bulan, Bu”. Dengan asumsi disebabkan perbedaan budaya, penelitian ini bermaksud menelusuri fenomena tematis tersebut untuk melihat internasionalitas dan supranasionalitas yang dimunculkan.
Masalah yang akan dijawab pada penelitian ini meliputi: (i) Bagaimana kesamaan dan perbedaan struktur tematis lirik “Lelo Ledung” dan “Ambilkan Bulan, Bu”; (ii) Bagaimana proses sosiohistoris yang mengkonstruksi kedua lirik lagu; dan (iii) Bagaimana metamorfosis tema dalam kedua lirik lagu?
Tujuan khusus penelitian ini adalah: (i) Memaparkan kesamaan dan perbedaan struktur tematis lirik “Lelo Ledung” dan “Ambilkan Bulan, Bu”; (ii) Memaparkan proses sosiohistoris yang mengkonstruksi kedua lirik lagu; dan (iii) Memaparkan metamorfosis tema dalam kedua lirik lagu.
Data penelitian ini berupa tata naratif tentang citra dunia anak dalam lirik lagu “Lelo Ledung” dan “Ambilkan Bulan, Bu”. Sumber data berasal dari video musik di kanal YouTube Dasa Studio dan Sony Music Entertainment Indonesia.
Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dengan teknik simak-catat. Metode analisis data menggunakan metode tematologi Claudio Guillen dan dilanjutkan dengan membandingkan kedua data.
Simpulan penelitian ini adalah: (i) Kesamaan tematis pada lirik “Lelo Ledung” dan “Ambilkan Bulan, Bu” adalah menggunakan malam sebagai tema dan didasarkan pada pertimbangan dunia anak. Sementara perbedaannya terletak pada visi yang direpresentasikan, yaitu visi kedaerahan pada lirik “Lelo Ledung” dan visi kebudayaan anak pada lirik “Ambilkan Bulan, Bu”; (ii) Tema yang diangkat pada lirik “Lelo Ledung” berdasarkan estetika romantisisme Jawa dan “Ambilkan Bulan, Bu” berdasarkan tren romantisisme modern; (iii) Variasi tema malam merepresentasikan perbedaan tipe pola asuh, yaitu authoritarian pada lirik “Lelo Ledung” dan tipe authoritative pada lirik“Ambilkan Bulan, Bu”.
