Abstrak


Hubungan Iklim Kerja Panas Dan Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Tenun CV X Klaten.


Oleh :
Akhmad Zidna Agil Saputra - R0219004 - Sekolah Vokasi

ABSTRAK

 

Akhmad Zidna Agil Saputra, R0219004, 2023. Hubungan Iklim Kerja Panas Dan Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Tenun CV X Klaten. Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

 

Latar Belakang: Penggunaan mesin dalam industri tekstil dan produk tekstil dapat memberikan kemudahan pekerja dalam bekerja, namun apabila mengabaikan dampak negatifnya akan menyebabkan bahaya terhadap pekerja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Dalam kecelakaan kerja tersebut, kelelahan kerja menjadi salah satu faktor utama. Kelelahan kerja ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain iklim kerja panas dan beban kerja fisik. Pekerja yang bekerja didalam ruangan yang sempit dan panas sekaligus bekerja dengan teliti dan harus berjalan kesana kemari mengawasi benang mesin tenun didalam ruangan yang sempit memungkinkan pekerja mengalami kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim kerja panas dan beban kerja fisik dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian tenun di CV X Klaten.    

 

Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian diperoleh dari pekerja bagian tenun CV X Klaten sebanyak 36 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengukuran iklim kerja panas menggunakan alat heat stress area monitor, pengukuran beban kerja fisik menggunakan alat pulse oximeter dan kelelahan kerja menggunakan reaction timer. Teknik analisis data yang digunakan uji Spearman untuk analisis bivariat dan uji regresi linier berganda untuk analisis multivariat.

 

Hasil: Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara iklim kerja panas dengan kelelahan kerja (p value = 0,000) dengan nilai arah korelasi positif dan koefisien korelasi kuat (0,741). Hasil uji korelasi spearman menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja (p value = 0,000) dengan nilai arah korelasi positif dan koefisien korelasi kuat (0,604). Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan Iklim kerja panas dan beban kerja fisik berpengaruh terhadap kelelahan kerja (p value = 0,000).

 

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara iklim kerja panas dan beban kerja fisik terhadap kelelahan kerja. Fasilitas air minum di perusahaan dan peregangan badan oleh pekerja dapat membantu mengatasi problem tersebut.